Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

SulSel

Stadion Barombong Diusulkan Jadi Markas Besar PSM

Wamanews.id, 21 Desember 2024 – Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan dari Fraksi Nasdem, Doktor Mahmud, menyampaikan pandangannya mengenai penyelesaian Stadion Barombong yang hingga kini masih terbengkalai. Dalam keterangannya pada Kamis (19/12), Doktor Mahmud menekankan pentingnya melanjutkan pembangunan stadion ini agar tidak menjadi proyek yang sia-sia.

Menurutnya, salah satu alasan utama yang mendorong percepatan penyelesaian Stadion Barombong adalah besarnya anggaran yang telah dikeluarkan untuk proyek tersebut.

“Stadion Barombong sudah menelan anggaran ratusan miliar, kalau tidak salah kurang lebih 300 miliar rupiah. Sayang kalau terbengkalai begitu saja,” tegasnya.

Doktor Mahmud juga menyoroti keunggulan lokasi Stadion Barombong yang dinilai lebih ideal dibandingkan opsi lain, seperti Stadion Sudiang. Ia menjelaskan bahwa lokasi Stadion Barombong lebih terbuka dan bebas dari polusi kebisingan, yang membuatnya cocok untuk menjadi pusat kegiatan olahraga berskala besar.

Meskipun jembatan Barombong saat ini kerap mengalami hambatan lalu lintas pada jam-jam sibuk, Doktor Mahmud mengungkapkan bahwa sudah ada rencana pembangunan jembatan duplikat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Dengan adanya rencana duplikat jembatan Barombong, kemacetan akan berkurang. Ini menjadi nilai tambah untuk menjadikan Stadion Barombong sebagai markas besar PSM,” ujarnya.

Sebaliknya, ia menilai bahwa Stadion Sudiang memiliki beberapa kelemahan, terutama terkait lokasinya yang berada di jalur jalan nasional. “Jika Stadion Sudiang dijadikan pusat kegiatan olahraga, maka kemungkinan besar akan memperparah kemacetan pada waktu jam sibuk, terutama pada sore hingga malam hari,” tambahnya.

Doktor Mahmud juga memberikan alternatif pemanfaatan Stadion Sudiang. Ia mengusulkan agar Stadion Sudiang difokuskan untuk menjadi pusat pelatihan (training center) para atlet, terutama dalam persiapan event-event besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau ajang internasional lainnya. Dengan demikian, harapan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk memiliki fasilitas representatif bagi para atlet dapat terwujud.

“Kami usulkan Sudiang sebagai kawasan training center agar lebih optimal. Dengan begitu, baik Stadion Barombong maupun Sudiang memiliki fungsi yang berbeda dan saling melengkapi,” katanya.

Lebih lanjut, Doktor Mahmud menilai bahwa Stadion Barombong lebih efektif untuk dijadikan markas besar bagi klub sepak bola PSM Makassar. Ia berpendapat bahwa lokasi dan infrastruktur di sekitar Stadion Barombong lebih mendukung dibandingkan Stadion Sudiang, yang masih dalam tahap studi kelayakan.

“Stadion Sudiang masih dalam tahap pengkajian, baik dari aspek analisis dampak lingkungan (Amdal) maupun analisis dampak lalu lintas (Andalalin). Sementara itu, Stadion Barombong sudah lebih siap untuk dimanfaatkan,” jelasnya.

Doktor Mahmud berharap bahwa usulannya ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak terkait, khususnya pemerintah daerah dan pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan Stadion Barombong.

“Saya berharap stadion ini bisa segera difungsikan dengan optimal, khususnya untuk menjadi markas PSM yang sudah lama dinantikan oleh para penggemarnya,” tutupnya.

Dengan besarnya anggaran yang telah dikeluarkan dan potensi strategis yang dimiliki, Stadion Barombong diharapkan dapat segera rampung dan dimanfaatkan. Tidak hanya untuk mendukung PSM sebagai klub sepak bola kebanggaan Sulawesi Selatan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas fasilitas olahraga di wilayah ini.

Doktor Mahmud menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah, DPRD, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan sinergi yang baik, Sulawesi Selatan dapat memiliki fasilitas olahraga yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan dunia olahraga.

Penulis

Related Articles

Back to top button