Disnakertrans Sulsel Jamin Keberlanjutan Karier Disabilitas Lewat ULD dan Kemitraan Strategis

Wamanews.id, 1 Agustus 2025 – Menjawab tantangan tingginya angka pengangguran dan pentingnya inklusivitas di dunia kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Selatan meluncurkan sebuah terobosan baru. Dinas ini kini memiliki Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang secara khusus berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas agar bisa mengakses peluang kerja secara setara.
Menurut Kepala Disnakertrans Provinsi Sulsel, Jayadi Nas, ULD telah dilengkapi dengan staf khusus penyandang disabilitas untuk memastikan pelayanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. Pernyataan ini disampaikan Jayadi di Makassar, Kamis, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik yang inklusif.
Lebih dari sekadar membuka pintu, Jayadi mengatakan bahwa Disnakertrans Sulsel aktif mendorong keterlibatan penyandang disabilitas tidak hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai bagian dari penyelenggaraan layanan publik itu sendiri. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih representatif dan memahami kebutuhan semua kalangan.
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah kemitraan yang dijalin dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kemitraan ini memungkinkan adanya pendanaan untuk program pelatihan bagi penyandang disabilitas.
Namun, program ini tidak semata-mata memberikan pelatihan. Disnakertrans memastikan bahwa setiap pelatihan yang diberikan memiliki tujuan yang jelas dan menjamin keberlanjutan karier peserta.
“Jadi harus jelas dulu perusahaan yang akan menampung mereka barulah Baznas akan memberikan pendanaan pelatihan untuk tenaga kerja disabilitas,” ungkap Jayadi. Skema ini sangat efektif dalam menghindari situasi di mana penyandang disabilitas dilatih namun tidak memiliki tempat untuk bekerja. Dengan skema ini, pelatihan menjadi jembatan langsung menuju lapangan pekerjaan, bukan hanya sekadar kegiatan tanpa hasil akhir yang jelas.
Menurut Jayadi, inisiatif ini merupakan salah satu solusi strategis untuk menghadapi angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahunnya di Sulsel. Kunci utama untuk mengatasi pengangguran, kata dia, adalah dengan menciptakan lapangan kerja dan memberikan pelatihan yang dapat membekali masyarakat dengan keterampilan yang relevan dan dapat menciptakan kemandirian.
Program pelatihan yang dijalankan oleh Disnakertrans Sulsel tidak hanya mengukur keberhasilannya dari jumlah peserta, tetapi juga dari dampaknya. Jayadi Nas menekankan bahwa pelatihan harus berdampak nyata dan menjamin keberlanjutan karier peserta setelah selesai.
“Karena itu kalau misalnya disabilitas dilatih, harus jelas setelah itu dia ke mana sehingga bukan sekedar dilatih saja tidak jelas arahnya,” jelasnya. Pendekatan yang berorientasi pada hasil ini menjadi jaminan bahwa setiap upaya yang dilakukan akan memberikan manfaat maksimal bagi para penyandang disabilitas.
Dengan adanya ULD dan kolaborasi strategis dengan Baznas, Disnakertrans Sulsel menunjukkan bahwa inklusivitas di dunia kerja adalah hal yang mungkin dan dapat diwujudkan. Inisiatif ini tidak hanya membuka peluang baru bagi penyandang disabilitas, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk membangun masyarakat Sulawesi Selatan yang lebih adil, mandiri, dan berkeadilan bagi seluruh warganya.







