Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Nasional

Profesi yang Paling Tidak Dipercaya di Indonesia: Politisi, Pejabat, dan Polisi

Wamanews.id, 2 Januari 2025 – Hasil survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap berbagai profesi. Survei yang melibatkan 500 responden di Indonesia ini menempatkan politisi di posisi teratas sebagai profesi paling tidak dipercaya, dengan tingkat ketidakpercayaan mencapai 45%.

Posisi berikutnya ditempati oleh pejabat kabinet atau kementerian dan polisi, masing-masing dengan tingkat ketidakpercayaan sebesar 41%. Angka ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap integritas dan transparansi dalam institusi pemerintahan.

Profesi Lain yang Juga Dipertanyakan

Selain itu, beberapa profesi lain juga menghadapi pandangan skeptis dari masyarakat. Influencer menjadi salah satu yang tidak luput dari sorotan, dengan tingkat ketidakpercayaan sebesar 25%. Diikuti oleh pegawai negeri sipil (PNS) dan pengacara yang sama-sama mencatat angka 24%. Hakim dan eksekutif periklanan juga masuk dalam daftar, dengan tingkat ketidakpercayaan masing-masing 23% dan 18%.

Hasil ini menunjukkan adanya jarak antara harapan masyarakat dan perilaku yang diasosiasikan dengan profesi-profesi tersebut. Hal ini menuntut adanya langkah nyata untuk memperbaiki etika kerja dan akuntabilitas.

Profesi yang Relatif Lebih Dipercaya

Di sisi lain, pemimpin bisnis dan jurnalis menunjukkan tingkat ketidakpercayaan yang lebih rendah, masing-masing sebesar 17% dan 15%. Meskipun lebih rendah dibanding profesi lainnya, angka ini tetap menjadi sinyal bahwa tantangan dalam membangun kepercayaan publik belum sepenuhnya teratasi.

Refleksi dan Langkah Ke Depan

Hasil survei Ipsos ini seharusnya menjadi refleksi bagi semua pihak untuk meningkatkan akuntabilitas dan etika kerja. Masyarakat berharap pada perubahan nyata yang mampu memperbaiki persepsi terhadap profesi-profesi yang ada. Transparansi, integritas, dan pelayanan yang tulus menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan publik.

Penulis

Related Articles

Back to top button