Pemkab Wajo Relokasi RSUD Siwa demi Pelayanan Kesehatan Bebas Banjir

Wamanews.id, 9 Desember 2024 – RSUD Siwa, rumah sakit yang terletak di jalan poros nasional Siwa-Palopo, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo.
Banjir tahunan yang rutin melanda kawasan tersebut tak hanya menghambat pelayanan kesehatan, tetapi juga membahayakan keselamatan pasien dan tenaga medis. Menyadari urgensi masalah ini, Pemkab Wajo kini mempersiapkan langkah strategis untuk merelokasi RSUD Siwa ke lokasi yang lebih aman.
Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu, mengungkapkan bahwa saat ini proses relokasi RSUD Siwa telah memasuki tahap penyusunan kajian kelayakan. Hal ini disampaikan setelah pertemuan dengan tim ahli di Swiss Bell Hotel pada Sabtu, 7 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan pembahasan mendalam terkait studi kelayakan yang akan menjadi dasar untuk menentukan langkah strategis guna menghadapi risiko bencana di masa depan.
“Kajian ini sangat penting untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan di RSUD tidak lagi terganggu oleh bencana seperti banjir,” ujar Andi Bataralifu, Minggu, 8 Desember 2024.
Direktur RSUD Siwa, dr. Gusaidi, menjelaskan bahwa posisi rumah sakit saat ini berada di kawasan yang lebih rendah dibandingkan jalan raya di sekitarnya. Kondisi ini diperparah oleh luapan sungai yang sering terjadi saat musim hujan. Setiap tahun, rumah sakit harus menghadapi banjir yang menyebabkan gangguan besar dalam pelayanan. Bahkan, pasien rawat inap kerap terpaksa dipindahkan ke lantai dua untuk menghindari air yang terus naik.
“Banjir ini tidak hanya mengganggu operasional rumah sakit, tetapi juga mengancam keselamatan pasien dan tenaga medis. Selain itu, kerugian materil akibat peralatan medis yang terendam air menjadi masalah tambahan,” ungkap dr. Gusaidi.
Bencana banjir di RSUD Siwa telah menyebabkan masyarakat Pitumpanua dan sekitarnya mencari alternatif pelayanan kesehatan di luar daerah, terutama di Kabupaten Luwu. Ketidakpastian terhadap kondisi RSUD Siwa membuat warga enggan mengambil risiko untuk berobat di sana selama musim hujan.
“Setiap musim hujan, banyak warga Wajo yang lebih memilih berobat ke RS di kabupaten tetangga. Mereka khawatir pelayanan kesehatan di RSUD Siwa akan terganggu akibat banjir,” tambah dr. Gusaidi.
Langkah relokasi RSUD Siwa diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah menjadi momok selama bertahun-tahun. Pemkab Wajo berkomitmen memastikan lokasi baru rumah sakit memiliki infrastruktur yang memadai dan bebas dari risiko bencana alam.
Dengan penyusunan studi kelayakan yang matang, Pemkab Wajo optimis relokasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Wajo. “Kami ingin masyarakat Wajo mendapatkan layanan kesehatan yang optimal tanpa gangguan dari bencana,” tutup Andi Bataralifu.
Relokasi RSUD Siwa menjadi simbol komitmen Pemkab Wajo dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik. Langkah ini juga menunjukkan upaya serius pemerintah dalam melindungi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga melalui fasilitas kesehatan yang memadai dan aman.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan