Waspada Penipuan! Akun WhatsApp Palsu Pakai Nama Pj Bupati Wajo
Wamanews.id, 5 September 2024 – Masyarakat Kabupaten Wajo diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi penipuan yang mengatasnamakan Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu. Modus penipuan ini dilakukan melalui akun WhatsApp palsu yang menggunakan foto profil Pj Bupati.
Kasus penipuan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah bukanlah hal baru. Namun, maraknya penggunaan media sosial seperti WhatsApp membuat modus penipuan ini semakin mudah dilakukan oleh para pelaku. Para korban umumnya diiming-imingi bantuan dana atau keuntungan finansial lainnya.
Kabid Humas Wajo, Sabri, membenarkan adanya laporan terkait penipuan yang mengatasnamakan Pj Bupati. “Ini bukan kasus pertama. Sudah beberapa kali terjadi penipuan serupa di Wajo. Pelaku selalu memanfaatkan nama baik pejabat untuk meyakinkan korban,” ujar Sabri.
Sabri menjelaskan bahwa modus operandi para pelaku biasanya dimulai dengan menghubungi calon korban melalui WhatsApp. Pelaku akan mengelabui korban dengan mengaku sebagai Pj Bupati atau pejabat lainnya, kemudian meminta sejumlah uang dengan alasan tertentu, seperti untuk keperluan sosial atau program pemerintah.
Untuk menghindari menjadi korban penipuan serupa, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri umum penipuan online, antara lain:
- Menggunakan nomor telepon yang tidak dikenal: Pelaku biasanya menggunakan nomor telepon yang tidak terdaftar atau nomor virtual.
- Meminta transfer dana ke rekening pribadi: Pelaku akan meminta korban untuk mentransfer uang ke rekening pribadi atas nama orang yang tidak dikenal.
- Menawarkan keuntungan yang tidak realistis: Pelaku seringkali menawarkan keuntungan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, seperti hadiah uang tunai atau peluang investasi yang sangat menguntungkan.
- Mendesak korban untuk segera bertindak: Pelaku akan berusaha membuat korban merasa terdesak untuk segera melakukan transfer uang dengan memberikan alasan yang mendesak.
Untuk melindungi diri dari aksi penipuan, masyarakat dapat melakukan beberapa langkah pencegahan, antara lain:
- Verifikasi identitas: Selalu verifikasi identitas pengirim pesan melalui sumber yang terpercaya, seperti situs resmi pemerintah atau menghubungi langsung kantor terkait.
- Jangan mudah percaya dengan iming-iming keuntungan: Ingatlah bahwa jika suatu penawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu adalah penipuan.
- Jangan memberikan informasi pribadi: Jangan memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening bank, kartu kredit, atau kata sandi kepada orang yang tidak dikenal.
- Laporkan ke pihak berwajib: Jika merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan ke pihak kepolisian atau lembaga perlindungan konsumen.
Pj Bupati Wajo, Andi Bataralifu, melalui Kabid Humas, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Wajo untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan pesan yang tidak jelas asal-usulnya.
“Kami tidak pernah meminta atau memberikan bantuan dengan cara menghubungi masyarakat secara langsung. Jika ada yang mengatasnamakan saya atau pejabat lainnya, itu adalah penipuan,” tegas Andi Bataralifu.
Maraknya kasus penipuan online menunjukkan betapa pentingnya literasi digital di tengah masyarakat. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang cara mengenali dan menghindari berbagai jenis penipuan.
Selain itu, pemerintah dan lembaga terkait juga perlu meningkatkan upaya untuk mencegah dan memberantas aksi penipuan, misalnya dengan memperkuat penegakan hukum dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye sosialisasi.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan