Jangan Kaget, Sri Mulyani Bongkar Harga Asli LPG 3 Kg dan Solar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai harga asli Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) dan BBM solar. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya dikutip pada Jumat, 23 Januari 2025, Sri Mulyani menjelaskan bahwa harga LPG 3 kg seharusnya mencapai Rp42.750 per tabung, sementara harga jual di pangkalan resmi Pertamina ke agen penyalur hanya Rp12.750 per tabung.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mencontohkan harga solar yang seharusnya dijual seharga Rp11.950 per liter, namun masyarakat hanya membeli dengan harga Rp6.800 per liter.
Siapa yang Menanggung Selisihnya?
Sri Mulyani menjelaskan bahwa selisih harga yang signifikan ini tidak ditanggung oleh konsumen, melainkan oleh pemerintah. “Lalu, siapa yang menanggung kelebihan Rp30.000 per tabung LPG 3 kg dan Rp5.150 per liter solar? Pemerintah, melalui Belanja APBN dari pajak yang Anda bayar,” ungkapnya.
Pernyataan ini menunjukkan besarnya alokasi subsidi yang digelontorkan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan dan kelas menengah.
Manfaat Subsidi dan Kompensasi APBN
Menurut Sri Mulyani, subsidi dan kompensasi tidak hanya melindungi kelompok masyarakat yang paling rentan, tetapi juga memberikan manfaat signifikan bagi kelompok kelas menengah. “Ini adalah bentuk nyata manfaat APBN yang langsung dapat dinikmati oleh masyarakat,” tambahnya.
Subsidi dan kompensasi dari APBN ini sangat penting untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia, terutama di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dan tekanan geopolitik.
Anggaran Subsidi 2024 yang Besar
Sebagai gambaran, pada tahun 2024, pemerintah melalui APBN telah mengalokasikan subsidi dan kompensasi dalam jumlah besar untuk berbagai kebutuhan masyarakat, di antaranya:
– Subsidi LPG 3 kg sebesar Rp80,2 triliun untuk 40,3 juta pelanggan.
– Subsidi Solar sebesar Rp89,7 triliun untuk lebih dari 4 juta kendaraan.
– Subsidi Pertalite sebesar Rp56,1 triliun untuk lebih dari 157,4 juta kendaraan.
– Subsidi Minyak Tanah senilai Rp4,5 triliun untuk 1,8 juta rumah tangga.
– Subsidi Listrik RT 900 VA sebesar Rp156,4 triliun untuk 40,3 juta pelanggan.
– Subsidi Pupuk Urea dan Pupuk NPK sebesar Rp47,4 triliun untuk 7,3 juta ton pupuk bagi petani.
Pemerintah terus berkomitmen untuk melindungi daya beli masyarakat, memastikan perekonomian Indonesia tetap tumbuh meski dihadapkan pada tantangan global.