BPBD Sulsel Siaga Hadapi Potensi Bencana di Musim Hujan

Wamanews.id, 21 Desember 2024 – Sulawesi Selatan kembali menghadapi musim hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir di sejumlah daerah, termasuk Makassar, Gowa, Maros, dan Barru.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana di berbagai wilayah di provinsi ini. Selain banjir, beberapa daerah juga berpotensi mengalami tanah longsor dan angin kencang.
Wilayah yang disebut memiliki potensi tinggi terhadap banjir dan longsor meliputi Luwu, Enrekang, Pinrang, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, dan Parepare. Sementara itu, kawasan pesisir Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan diperkirakan akan menghadapi ancaman angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, menyatakan bahwa meskipun potensi bencana cukup besar, hingga saat ini belum ada laporan signifikan yang mengindikasikan kondisi berbahaya.
“Kita belum mendapat laporan secara rinci. Kalau ada hal yang membahayakan, biasanya Pemda sudah melaporkannya ke kita. Namun, daerah seperti Makassar, Maros, dan Barru memang masuk kategori berpotensi banjir,” ujar Amson pada Jumat (20/12).
Menurut Amson, BMKG Wilayah IV Makassar telah memperkirakan daerah-daerah tersebut sebagai wilayah dengan potensi banjir dan longsor yang khas. Namun, kondisi di lapangan masih terkendali.
“Hingga saat ini belum ada laporan yang membahayakan dari BPBD setempat. Semua masih dalam tahap wajar mengingat ini musim hujan,” tambahnya.
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD Sulsel telah menyampaikan langkah-langkah kesiapsiagaan kepada pemerintah kabupaten/kota melalui Surat Edaran Gubernur Sulsel. Surat tersebut menginstruksikan seluruh BPBD di daerah untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan guna menghadapi potensi bencana.
“Jauh sebelum adanya peringatan dini, kami sudah menyampaikan surat edaran terkait antisipasi dan kesiapsiagaan kepada pemerintah daerah, termasuk BPBD,” jelas Amson. Hal ini dilakukan agar setiap pihak siap menghadapi kemungkinan terburuk selama musim hujan berlangsung.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, turut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Salah satu langkah yang ditekankan adalah memastikan saluran air tidak tersumbat. “Yang lebih penting lagi adalah kesiapan seluruh warga Sulawesi Selatan dengan datangnya musim hujan ini. Jadi mari kita bersama-sama membersihkan saluran air di sekitar kita,” tutur Zudan.
Selain saluran air, Zudan juga menyoroti pentingnya mitigasi di kawasan bantaran sungai yang rawan banjir. Ia mengimbau warga di area tersebut untuk mempersiapkan diri, termasuk mengamankan barang-barang berharga di rumah. “Apalagi jika laut di wilayah Makassar ini sedang pasang bersamaan dengan hujan deras, air akan menggenang lebih lama,” jelasnya.
Zudan juga memberikan pesan khusus kepada para pengendara kendaraan bermotor agar membatasi aktivitas di luar rumah selama hujan deras, kecuali dalam kondisi mendesak. “Jika memang harus keluar, sebaiknya pilih jalur alternatif dan jangan memaksakan melintasi genangan air,” tambahnya.
Untuk memastikan langkah mitigasi berjalan maksimal, Zudan meminta koordinasi intensif dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sumber Daya Air, dan BPBD. Ia menekankan pentingnya siaga, waspada, dan melakukan upaya pencegahan serta evakuasi bila diperlukan.
“Teman-teman OPD yang berwenang harus terus siaga untuk melindungi masyarakat. Kita harus pastikan seluruh warga Sulawesi Selatan aman dari dampak bencana selama musim hujan ini,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Selatan dapat menghadapi musim hujan dengan lebih tenang dan terhindar dari dampak buruk bencana. Namun, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat tetap menjadi kunci utama dalam mengatasi potensi bencana di wilayah ini.