Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Aksi Heroik Polisi Evakuasi Lansia di Tengah Banjir Wajo

Wamanews.id, 25 Desember 2024 – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Wajo pada Minggu (22/12) menyebabkan banjir meluas di sejumlah wilayah, termasuk Desa Wage, Kecamatan Sabbangparu. Banjir ini dipicu oleh curah hujan tinggi serta meluapnya Sungai Walennae dan Danau Tempe, yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan terhambatnya aktivitas warga.

Salah satu dampak serius dari banjir ini adalah rusaknya jembatan gantung di Desa Wage. Jembatan tersebut mengalami kerusakan berat setelah dihantam pohon tumbang yang terbawa arus deras Sungai Walennae. Kerusakan ini menjadi perhatian serius karena jembatan gantung tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung antara Desa Wage dengan desa-desa lainnya seperti Desa Ujung Pero, Mallusesalo, dan Benteng Lompoe.

Kapolsek Sabbangparu, Iptu Alfian Muhajir, bersama 12 personel Brimob Yon C Pelopor yang dipimpin oleh Wadanki Brimob Ipda Irvan, serta tim dari BPBD Wajo segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Mereka bekerja keras untuk menyambung kembali tali jembatan yang putus akibat hantaman pohon besar.

“Kami melaksanakan giat perbaikan dengan menyambung dan mengikat tali jembatan gantung yang terputus agar bisa digunakan kembali oleh masyarakat. Selain itu, kami juga menghanyutkan pohon besar yang menyebabkan kerusakan tersebut,” ujar Alfian. Ia menambahkan bahwa meskipun jembatan sudah dapat digunakan oleh pejalan kaki, kondisinya belum memungkinkan untuk dilewati kendaraan roda dua.

Setelah menyelesaikan perbaikan jembatan, tim melanjutkan misi evakuasi di Dusun Orai Salo. Mereka menerima laporan tentang seorang perempuan lanjut usia bernama Hayati, 90 tahun, yang terjebak di rumahnya akibat banjir. Rumah Hayati berada di wilayah rawan banjir karena tanggul di Desa Wage jebol, sehingga air terus meningkat di sekitar rumahnya.

Proses evakuasi tidak mudah mengingat kondisi banjir yang cukup parah. Namun, dengan kerja sama antara personel Polsek Sabbangparu dan Brimob, Hayati berhasil dievakuasi ke rumah keluarganya di Dusun Alau Salo dengan selamat.

“Mengingat intensitas debit air Sungai Walennae yang terus meningkat, rumah Ibu Hayati dianggap rawan terendam banjir, sehingga kami memutuskan untuk mengevakuasinya,” ungkap Alfian. Ia juga menegaskan bahwa keselamatan warga, terutama kelompok rentan seperti lansia, menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini.

Langkah-langkah cepat yang diambil oleh pihak kepolisian dan tim gabungan mendapatkan apresiasi dari warga setempat. Mereka merasa terbantu dengan kehadiran aparat yang tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga membantu mengatasi dampak bencana secara langsung.

Banjir di Kabupaten Wajo ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama dalam memperkuat infrastruktur di daerah-daerah rawan banjir. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah preventif, seperti memperbaiki tanggul dan meningkatkan sistem drainase, untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.

Sementara itu, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi. Dengan kolaborasi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan dampak bencana ini dapat diminimalkan dan situasi di Kabupaten Wajo segera pulih.

Penulis

Related Articles

Back to top button