Tragedi Penembakan KKB di Papua: H. Achmad Daeng Se’re Sampaikan Belasungkawa

Wamanews.id, 29 November 2024 – Suasana duka menyelimuti rumah almarhum Asrun Eko Putra, korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Dalam kunjungannya ke rumah duka di Dusun Gusung Indah, Desa Maccini Sombala, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Nasdem, H. Achmad Daeng Se’re, S.Sos, M.Ap, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Dandim 1426/Takalar Letkol Inf Faizal Amin, SIP, Danramil 1426-03/Galut Lettu Inf Syarifuddin, serta beberapa tokoh setempat. Kehadiran mereka menjadi simbol solidaritas dan dukungan moral bagi keluarga korban yang kini harus menghadapi kehilangan besar.
Achmad Daeng Se’re, yang juga merupakan putra daerah Takalar, menyampaikan rasa simpati mendalam.
“Kami hadir sebagai anggota DPR RI sekaligus sebagai warga Takalar untuk mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya saudara kita, almarhum Asrun Eko Putra. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” ujarnya penuh haru.
Dalam suasana yang penuh emosi, Achmad juga memberikan pesan menyentuh kepada dua anak korban yang masih kecil.
Dengan suara lembut, ia berkata, “Sabbarakki nak, lompo ki nai. Kulle ajarri anak sholeha, bisa memuaskan bapak ta yang sudah tiada. Berjanji kepada ibuta untuk tidak mengecewakan keluarga, dan menjadi anak yang berbakti kepada bangsa dan negara.”
Pesan ini tak hanya menyentuh keluarga korban, tetapi juga menggambarkan harapan seorang wakil rakyat agar generasi penerus tetap memiliki semangat meskipun dalam keterbatasan.
Kehilangan sosok ayah dan suami tentu meninggalkan luka mendalam bagi Rosdiana, istri korban, serta kedua anaknya. Asrun Eko Putra, yang bekerja sebagai tukang ojek, dikenal sebagai sosok pekerja keras yang bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Kini, Rosdiana harus menjalani hari-hari mendatang sebagai seorang ibu tunggal, mendampingi dua putrinya yang masih kecil.
Kunjungan Achmad Daeng Se’re dan rombongan juga menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap warganya yang menjadi korban kebiadaban KKB. Selain menyampaikan belasungkawa, kehadiran mereka juga bertujuan menguatkan solidaritas kemanusiaan, terutama di tengah situasi genting yang terus mengancam keutuhan bangsa.
Kejadian ini sekali lagi menjadi pengingat akan tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, terutama di wilayah Papua yang kerap menjadi medan konflik. Tragedi yang menimpa Asrun Eko Putra adalah bagian dari realitas menyakitkan yang membutuhkan perhatian dan solusi nyata dari pemerintah.
Achmad Daeng Se’re juga menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga sipil harus menjadi prioritas utama pemerintah.
“Kita semua berduka atas peristiwa ini, tetapi lebih dari itu, kita juga harus terus berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Perlindungan terhadap masyarakat harus menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, namun solidaritas dan dukungan yang diberikan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak pernah sendiri dalam menghadapi cobaan. Kehadiran Achmad Daeng Se’re, bersama para tokoh militer dan masyarakat, menjadi simbol harapan bahwa tragedi ini akan mempersatukan bangsa dalam semangat kemanusiaan dan keadilan.
Bagi keluarga Asrun Eko Putra, hidup mungkin tak lagi sama, tetapi doa dan dukungan yang diberikan menjadi penguat untuk melangkah ke depan. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kebersamaan dalam menghadapi setiap tantangan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan