Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Panen Wajo Meningkat, Kunci Sinergi Petani dan Pemerintah Lewat Rembuk Tani dan Tebus Pupuk Bersama

Wamanews.id, 7 Juli 2025 – Sektor pertanian di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menunjukkan geliat positif. Hal ini tak lepas dari suksesnya kegiatan Rembuk Tani dan Tebus Bersama yang diinisiasi oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) di Kantor Bupati Wajo pada Senin (7/7/2025). Acara ini dirancang khusus untuk mendorong peningkatan hasil panen dan mempercepat akses petani terhadap pupuk bersubsidi.

Sebanyak kurang lebih 750 petani bersama para pemangku kepentingan lainnya turut serta dalam kegiatan tersebut. General Manager Regional 4 PT Pupuk Indonesia, Wisnu Ramadhani, mengapresiasi partisipasi masif ini, yang tercermin dari volume penebusan pupuk yang signifikan dalam satu hari.

“Kegiatan ini berhasil mencatatkan penebusan sebanyak 114,4 ton pupuk bersubsidi dalam satu hari,” ungkap Wisnu Ramadhani. Data rinci menunjukkan komposisi penebusan pupuk tersebut adalah 62,9 ton Urea, 72,8 ton NPK Phonska, dan 1,4 ton NPK FK Kakao.

Wisnu menyatakan kebanggaannya melihat semangat dan antusiasme petani Wajo. Meskipun capaian penebusan sudah baik, ia tetap mendorong agar serapan pupuk bisa lebih ditingkatkan lagi demi mencapai rata-rata nasional. “Kami melihat semangat luar biasa dari petani Wajo. 

Progres penebusan sudah baik, tetapi masih banyak potensi belum tergali. Petani yang sudah terdaftar berhak atas pupuk bersubsidi, dan tugas kami adalah memastikan mereka mendapatkan dukungan penuh,” tegasnya. Hal ini menjadi komitmen PT Pupuk Indonesia untuk memastikan hak-hak petani terpenuhi.

Bupati Wajo, Andi Rosman, memberikan sambutan hangat dan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Rembuk Tani dan Tebus Bersama ini. Menurutnya, forum semacam ini sangat vital dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah yang dipimpinnya.

“Alhamdulillah, hasil panen tahun ini di Wajo mengalami peningkatan. Ini berkat sinergi yang kuat antara petani, pemerintah, dan pihak penyedia pupuk. 

Ketersediaan pupuk dan semangat petani membuahkan hasil nyata,” tutur Rosman dengan optimisme. Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan pertanian bukan hanya bergantung pada petani, melainkan juga pada kolaborasi erat dengan pemerintah dan pihak penyedia sarana produksi.

Rosman juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata penguatan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, antara lain para petani sendiri sebagai pelaku utama, kios-kios resmi penyalur pupuk, para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak pendampingan, pemerintah daerah yang memfasilitasi, serta Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI) yang berperan dalam kelancaran distribusi. Sinergi ini membentuk ekosistem pertanian yang solid dan efisien.

PT Pupuk Indonesia menerapkan pendekatan “jemput bola” dalam kegiatan ini, yang berarti mereka aktif mencari dan mengidentifikasi tantangan yang mungkin menghambat distribusi pupuk bersubsidi, sekaligus berupaya mempercepat penyelesaian masalah-masalah tersebut. 

Antusiasme petani dan volume penebusan yang tinggi menjadi indikator kuat bahwa pendekatan ini berhasil dan sangat dibutuhkan di lapangan.

Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan, PT Pupuk Indonesia menyatakan akan terus menyelenggarakan kegiatan serupa di wilayah kerja Regional 4. 

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pupuk bersubsidi dapat didistribusikan secara tepat sasaran, sehingga mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani di Wajo, tetapi juga berkontribusi besar pada pencapaian target ketahanan pangan nasional.

Penulis

Related Articles

Back to top button