Kinerja Sektor Keuangan Sulsel Stabil dan Terus Bertumbuh, Ini Kata OJK

Wamanews.id, 23 Maret 2025 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan mengonfirmasi bahwa sektor jasa keuangan di Sulsel tetap stabil dan terus mengalami pertumbuhan positif. Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi daerah di tengah berbagai tantangan global dan domestik.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyatakan bahwa stabilitas sektor keuangan ini didukung oleh kinerja intermediasi yang kuat serta profil risiko yang terkendali. “Ini sejalan dengan stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) nasional, yang juga tetap terjaga berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 26 Februari 2025,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif OJK dalam mengawasi lalu lintas keuangan serta koordinasi yang erat antara OJK, pemerintah daerah, dan pelaku industri keuangan. “Aktivitas ekonomi Sulsel tetap terjaga stabil, termasuk di sektor keuangan. Ini yang menjadi dasar OJK menyimpulkan bahwa sektor jasa keuangan di Sulsel tetap tumbuh positif,” katanya.
Pada Januari 2025, sektor perbankan Sulsel mencatat total aset sebesar Rp200,37 triliun atau tumbuh 5,59 persen (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp134,73 triliun dengan pertumbuhan 6,21 persen. Kredit yang disalurkan mencapai Rp163,91 triliun, didominasi oleh kredit produktif sebesar 53,98 persen.
Perbankan syariah di Sulsel juga menunjukkan tren positif dengan aset tumbuh 20,62 persen menjadi Rp16,80 triliun. Penghimpunan DPK meningkat 17,74 persen, sementara pembiayaan syariah naik 20,05 persen menjadi Rp14,32 triliun.
Investor pasar modal di Sulsel terus meningkat, mencapai 400.517 Single Investor Identification (SID) pada Desember 2024 atau naik 25,68 persen (yoy). Nilai transaksi saham meningkat menjadi Rp22,64 triliun, tumbuh 20,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, kredit usaha mikro mendominasi sektor UMKM dengan total Rp34,04 triliun atau 55,69 persen dari total kredit UMKM sebesar Rp61,13 triliun. Secara keseluruhan, penyaluran kredit UMKM di Sulsel telah menjangkau lebih dari 908 ribu debitur.
Perusahaan penjaminan di Sulsel mencatat pertumbuhan 4,43 persen dengan total nilai penjaminan Rp738 miliar. Di sektor perasuransian, premi asuransi umum naik 8,83 persen, sementara total klaim asuransi mengalami penurunan 8,82 persen. Sebaliknya, premi asuransi jiwa turun 11,03 persen dengan kenaikan klaim sebesar 11,94 persen.
Sektor pembiayaan juga menunjukkan pertumbuhan positif. Piutang pembiayaan naik 7,12 persen menjadi Rp18,98 triliun, sementara pinjaman di perusahaan pergadaian melonjak 27,22 persen menjadi Rp7,57 triliun. Pinjaman fintech peer-to-peer lending meningkat 50,59 persen menjadi Rp1,78 triliun, dengan tingkat wanprestasi terjaga di 1,59 persen.
Hingga Februari 2025, OJK Sulselbar telah menggelar 17 program edukasi keuangan, menjangkau lebih dari 218 ribu peserta dari berbagai kelompok masyarakat. Selain itu, dalam rangka Bulan Ramadhan, Gerak Syariah melibatkan 97.610 peserta dalam 10 kegiatan edukasi.
Program ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sulsel, khususnya bagi pelaku UMKM. Dengan pemahaman keuangan yang lebih baik, diharapkan sektor ekonomi lokal semakin berkembang.
Dengan berbagai pencapaian ini, OJK optimis bahwa sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan akan terus bertumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.