Sadis! Juru Parkir di Makassar Ditikam Teman Sendiri Usai Cekcok

Wamanews.id, 8 Maret 2025 – Insiden tragis terjadi di Makassar ketika seorang juru parkir (jukir) berinisial RL (19) ditikam oleh temannya sendiri, AR (28), di Jalan Masjid Muhajirin, Lorong Persatuan, Kecamatan Panakkukang. Peristiwa berdarah ini berlangsung pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 23.35 Wita, tak lama setelah keduanya mengisap lem bersama.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala, mengungkapkan bahwa korban mengalami empat luka tikaman di berbagai bagian tubuhnya.
“Dia kena empat kali tikaman dengan tempat yang berbeda,” ujar Sangkala, Jumat, 7 Maret 2025.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, RL dan AR awalnya mengisap lem bersama sebelum akhirnya terlibat dalam pertengkaran sengit. Konflik semakin memanas ketika RL diduga merusak ponsel milik AR. Merasa tersinggung, AR langsung menikam RL berulang kali menggunakan gunting.
“Pelaku tersinggung karena handphone-nya dirusak. Dia lalu menikam korban menggunakan gunting sebanyak empat kali,” jelas Sangkala.
Polisi yang menerima laporan segera bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap AR tak lama setelah kejadian. Barang bukti berupa gunting yang digunakan dalam aksi brutal tersebut turut diamankan oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, korban RL langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Untuk lokasi pasti dari luka tikaman, kami masih mendalami,” tambah Sangkala.
Usai penangkapan, AR langsung digelandang ke Mapolsek Panakkukang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dalam foto yang diterima media, pelaku terlihat berdiri di ruangan kantor polisi tanpa mengenakan baju, memperlihatkan tato di dada dan lengan kanannya. Rambutnya dicukur pendek dengan bagian samping lebih tipis.
Kasus ini mendapat perhatian serius dari kepolisian, terutama terkait penyalahgunaan lem sebagai zat adiktif yang sering kali memicu tindak kekerasan. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap penggunaan zat berbahaya yang berpotensi menyebabkan tindakan kriminal.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden tersebut, termasuk memeriksa saksi-saksi dan menelusuri rekam jejak pelaku. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya penyalahgunaan zat yang dapat berujung pada tindakan kekerasan yang mematikan.