Penyaluran KUR di Sulsel Melonjak Pesat Hingga Rp8,64 T
Wamanews.id, 1 Agustus 2024 – Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada semester pertama tahun 2024.
Angka penyaluran mencapai Rp8,64 triliun, meningkat sebesar 44,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan minat dan kepercayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap program pembiayaan pemerintah tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Supendi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini merupakan kabar baik bagi perekonomian daerah. “Peningkatan ini cukup besar, sekitar 44,15% secara year on year (yoy). Ini menunjukkan bahwa KUR semakin efektif dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Sulsel,” ujar Supendi.
Beberapa sektor usaha menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran KUR di Sulsel. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan menjadi yang paling dominan dengan total penyaluran mencapai Rp3,7 triliun. Disusul oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai penyaluran sebesar Rp3,06 triliun.
Selain itu, sektor jasa pengabdian masyarakat, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan dengan penyaluran mencapai Rp707,59 miliar. Sektor industri pengolahan, perikanan, dan lainnya juga turut berkontribusi dalam peningkatan penyaluran KUR.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali membuktikan dominasinya sebagai penyalur KUR terbesar di Sulsel dengan total penyaluran mencapai Rp7,09 triliun. Disusul oleh Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Syariah Indonesia (BSI), Pegadaian Syariah, BPD Sulselbar, BTN, dan bank lainnya.
Peningkatan penyaluran KUR di Sulsel diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan UMKM. Dengan akses permodalan yang lebih mudah, UMKM dapat mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan membuka lapangan kerja baru.
Meskipun penyaluran KUR mengalami pertumbuhan yang signifikan, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan bahwa KUR tepat sasaran dan digunakan untuk kegiatan produktif. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan para pelaku UMKM agar mereka dapat memanfaatkan KUR secara optimal.
Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran KUR juga membuka peluang bagi perbankan untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada UMKM.
Peningkatan penyaluran KUR di Sulsel merupakan indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini menunjukkan bahwa program pemerintah dalam mendukung UMKM berjalan efektif. Namun, perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa KUR dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pelaku UMKM dan masyarakat secara keseluruhan.