Kabupaten Wajo dan Sidrap Siap Jadi Sentra Susu Sapi Perah Nasional Investasi Triliunan Rupiah dari Vietnam

Wamanews.id, 23 Januari 2025 – Kabupaten Wajo dan Sidrap tengah bersiap menjadi pusat pengembangan susu sapi perah terbesar di Indonesia. Hal ini terungkap setelah Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, menyambut baik rencana investasi dari perusahaan asal Vietnam, PT Happiness True. Investasi ini diharapkan mampu mengubah peta industri susu nasional dengan Sulsel sebagai salah satu pemain utamanya.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Investasi Pengembangan Sapi Perah Sulsel yang digelar pada Rabu, 22 Januari 2025, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry menekankan pentingnya percepatan izin investasi agar proyek besar ini segera terealisasi. “Kami ingin Sulsel menjadi sentra sapi perah di Indonesia. Dengan bantuan berbagai pihak, termasuk Menteri Pertanian, investor mulai berdatangan,” ujar Fadjry.
Proyek ini membutuhkan lahan seluas 18 ribu hektare yang tersebar di Kabupaten Wajo dan Sidrap. PT Happiness True merencanakan investasi senilai Rp4 triliun untuk mendatangkan 250 ribu ekor sapi perah, dengan harga per ekor sapi sekitar Rp40 juta. “Kami telah memverifikasi lokasi di Wajo dan Sidrap, dan keduanya sangat cocok untuk pengembangan sapi perah,” tambah Fadjry.
Namun, Fadjry juga mengakui adanya tantangan dalam operasi lahan yang saat ini dimiliki oleh masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut, rapat koordinasi juga melibatkan DPRD Provinsi, bupati, serta Ketua Satgas Investasi yang diwakili oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel. “Kami berusaha mencari solusi terbaik agar proyek ini berjalan tanpa hambatan,” terangnya.
Salah satu strategi yang diusulkan adalah melibatkan masyarakat pemilik lahan dalam proyek ini. Fadjry menjelaskan bahwa masyarakat dapat berperan aktif sebagai tenaga kerja dalam pengelolaan lahan tersebut. “Dengan melibatkan masyarakat, kita tidak hanya menyelesaikan persoalan lahan, tetapi juga membuka peluang kerja yang luas,” kata Fadjry.
Langkah ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Investasi ini tidak hanya mencakup pengadaan sapi, tetapi juga pembangunan infrastruktur pendukung yang akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru.
Fadjry meminta komitmen penuh dari para pemangku kepentingan, termasuk bupati dan anggota DPRD, untuk membantu mempercepat proses perizinan. “Saya harap satu minggu ke depan sudah ada langkah konkret. Nilai investasi ini sangat besar, belum termasuk infrastruktur. Efek dominonya pasti luar biasa,” tegasnya.
Selain PT Happiness True, Sulsel juga dilirik oleh investor asal Korea Selatan yang menunjukkan minat serupa dalam pengembangan sapi perah. Ini menandakan tingginya potensi Sulsel sebagai pusat investasi sektor peternakan di Indonesia.
Dengan nilai investasi yang fantastis dan potensi ekonomi yang besar, proyek ini diharapkan mampu menjadikan Sulsel sebagai sentra utama produksi susu sapi perah di Indonesia. Dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat lokal, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
“Kami yakin, dengan kerja sama semua pihak, Sulsel akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional melalui industri susu sapi perah ini,” tutup Fadjry.
Dengan langkah-langkah strategis yang tengah digulirkan, masa depan Sulawesi Selatan sebagai sentra susu sapi perah terlihat semakin cerah. Proyek ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi provinsi, tetapi juga mengokohkan posisi Indonesia di kancah industri peternakan dunia.