Demokrasi, Demonstrasi, dan Dampaknya pada Nilai Tukar Rupiah
Wamanews.id, 23 Agustus 2024 – Gelombang demonstrasi besar-besaran yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia beberapa waktu lalu telah menyita perhatian publik.
Selain menyuarakan aspirasi politik, demonstrasi ini juga memberikan dampak pada kondisi ekonomi, khususnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada saat demonstrasi berlangsung, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan. Fenomena ini menunjukkan bahwa pasar keuangan sangat sensitif terhadap perkembangan situasi politik dalam negeri.
Investor cenderung mengambil sikap wait and see atau bahkan melakukan aksi jual terhadap rupiah ketika terjadi ketidakpastian politik.
Ketidakpastian politik yang muncul akibat demonstrasi dapat memicu kekhawatiran investor akan stabilitas ekonomi dan politik suatu negara. Hal ini dapat menyebabkan aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia, sehingga permintaan terhadap rupiah menurun dan nilai tukar rupiah pun melemah.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa demonstrasi dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah:
- Persepsi Investor: Investor seringkali menggunakan demonstrasi sebagai indikator tingkat ketidakstabilan politik suatu negara. Semakin besar dan sering terjadi demonstrasi, semakin tinggi pula persepsi investor terhadap risiko investasi di negara tersebut.
- Aliran Modal Asing: Demonstrasi dapat menyebabkan investor asing menarik dananya dari pasar keuangan Indonesia. Hal ini akan mengurangi permintaan terhadap rupiah dan menekan nilai tukarnya.
- Ketidakpastian Kebijakan: Demonstrasi yang berkelanjutan dapat menciptakan ketidakpastian mengenai kebijakan pemerintah ke depan. Hal ini dapat membuat investor enggan untuk melakukan investasi baru.
Peristiwa demonstrasi ini dapat dibandingkan dengan peristiwa politik lainnya yang pernah terjadi di Indonesia, seperti pemilihan umum atau putusan Mahkamah Konstitusi. Pada saat-saat tersebut, nilai tukar rupiah juga mengalami fluktuasi yang cukup signifikan.
Namun, umumnya nilai tukar rupiah akan kembali menguat setelah situasi politik menjadi lebih stabil.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah
Selain faktor politik, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah, antara lain:
- Kondisi Ekonomi Global: Kondisi ekonomi global, seperti pertumbuhan ekonomi dunia, harga komoditas, dan kebijakan moneter bank sentral negara-negara maju, juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
- Neraca Pembayaran: Neraca pembayaran Indonesia, yang merupakan catatan transaksi ekonomi antara Indonesia dan negara lain, juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.
- Intervensi Bank Indonesia: Bank Indonesia dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Demonstrasi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu telah memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Ketidakpastian politik yang muncul akibat demonstrasi telah membuat investor menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan investasi di Indonesia.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah dan otoritas terkait perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ekonomi, serta memperkuat koordinasi kebijakan antara pemerintah dan bank sentral.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan