Beasiswa diduga Ditilap Dosen, Mahasiswa Uniasman Bone Terpaksa Berhenti Kuliah
Wamanews.id, 18 Juni – Mahasiswi Universitas Andi Sudirman (Uniasman) Bone, berinisial AS (20), terpaksa menghentikan studinya setelah beasiswa senilai Rp 4,8 juta yang seharusnya diterimanya, diduga disalahgunakan oleh dua dosen berinisial AN dan I.
AS mengungkapkan, bantuan pendidikan yang dijanjikan setiap semester itu tak pernah sampai ke tangannya. Bahkan, ia mengaku sama sekali tidak mengetahui siapa yang mengambil dana pada semester pertama. Sedangkan untuk semester kedua, dana itu disebut diambil oleh dosen pembimbingnya, AN dan I.
“Tidak pernah saya terima beasiswa itu. Semester pertama tidak tahu siapa ambil. Semester kedua, kata mereka, diurus oleh Bu AN dan Pak I,” ujar AS.
Meski tercatat sebagai penerima beasiswa, AS mengaku tak mendapat sepeser pun. Ia bahkan harus berhenti kuliah karena tidak mampu lagi membayar biaya perkuliahan.
Saat hendak mengundurkan diri, dosen AN justru meminta AS untuk tetap bertahan dengan janji beasiswa akan segera cair.
Namun, karena kondisi ekonomi keluarga yang tak memungkinkan, AS tetap memutuskan berhenti. Ironisnya, AN kemudian menuntut AS mengganti beasiswa yang tidak pernah diterimanya. Nilainya sama, Rp 4,8 juta.
AS juga mengaku terus didatangi oleh AN, bahkan sampai ke tempat kerjanya. Dosen tersebut sempat mengajaknya ke bank untuk mengurus dokumen rekening yang mengatasnamakan AS.
“Alasannya itu dosen ke bosku mauka na ajak ke kampus ada mau ditandatangani, tapi ternyata itu dosen na bawa ka ke bank. Pasku sampai di bank Ibu AN na kasih ka KTP-ku dengan buku rekeningku, dia bilang ke satpam ki,” kata AS
AN bahkan menghubungi atasan AS dan meminta agar gaji bulanan AS sebesar Rp 700 ribu dipotong Rp 350 ribu untuk mengganti beasiswa. Permintaan itu ditolak karena rekening yang diminta bukan atas nama kampus.
Pada Mei lalu, AN kembali mendatangi rumah AS dan meminta mahasiswi itu menandatangani surat pengunduran diri. Saat itu, AN juga mengembalikan dokumen pribadi AS, seperti KTP, ATM, dan buku rekening, sambil menyebut kasus mereka telah selesai.
Namun karena merasa dipermainkan, AS memilih melaporkan kasus ini ke Polsek Tanete Riattang.
Hingga berita ini diturunkan, Rektor Uniasman M Yasin belum memberikan tanggapan atas kasus tersebut.







