Baznas Wajo Salurkan Rp500 Juta untuk Guru dan Pegawai Honorer
Wamanews.id, 1 Desember 2024 – Sebanyak seribu Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Wajo akan menerima insentif dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Program ini melibatkan alokasi dana sebesar Rp500 juta sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi para honorer yang bekerja di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo.
Ketua Baznas Wajo, Mansur, menyampaikan bahwa program ini sudah diumumkan melalui jejaring media sosial beberapa waktu lalu.
“Pendaftaran telah kami buka, dan bantuan ini dikhususkan bagi mereka yang belum menerima insentif pada tahun lalu,” jelasnya.
Bantuan ini menyasar GTT dan PTT di berbagai sektor pendidikan, termasuk Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau madrasah. Selain itu, tenaga honorer di kantor desa, kelurahan, kecamatan, hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga akan menerima manfaat. Setiap penerima program akan mendapatkan insentif senilai Rp500 ribu.
Dana ini bersumber dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang dikelola oleh Baznas Wajo. Total alokasi sebesar Rp500 juta mencerminkan komitmen Baznas dalam mendukung kesejahteraan tenaga honorer di Wajo.
Mansur mengungkapkan bahwa pengumpulan dana ZIS di Wajo menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
“Pada tahun 2022, kami berhasil mengumpulkan Rp3 miliar, dan angka itu meningkat menjadi Rp5 miliar pada 2023. Tahun ini, meskipun target Rp7 miliar belum tercapai, pengumpulan dana sudah mencapai Rp6 miliar,” ujarnya.
Ia mengapresiasi kontribusi para muzaki yang telah menyalurkan zakat melalui Baznas. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh muzaki. Dengan dukungan mereka, program-program seperti ini dapat terus berjalan,” tambahnya.
Selain menyalurkan insentif, Baznas Wajo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dana zakat. Mansur menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional dan teratur agar manfaat zakat dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Ia juga mendorong Baznas untuk lebih inovatif dalam merancang strategi pengumpulan dan distribusi zakat. “Pengelolaan zakat harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ini penting untuk menjaga kepercayaan muzaki sekaligus memastikan bahwa dana yang ada benar-benar tepat sasaran,” tuturnya.
Program insentif ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi tenaga honorer, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Mansur berharap, program ini dapat meringankan beban ekonomi GTT dan PTT di Kabupaten Wajo.
Dengan alokasi dana yang signifikan dan pertumbuhan dana ZIS yang terus meningkat, Baznas Wajo menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat, terutama mereka yang bekerja di sektor pendidikan dan pelayanan publik.
Bagi para GTT dan PTT yang belum mendaftar, Mansur mengimbau untuk segera melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.
“Kami berharap, program ini menjadi langkah awal dari berbagai inovasi lain yang akan membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat Wajo,” pungkasnya.
Program seperti ini menjadi bukti nyata bahwa zakat, infak, dan sedekah dapat menjadi instrumen penting dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah berjuluk Bumi Lamaddukelleng.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan