Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Wartawan Gadungan Tipu Instansi di Wajo, PWI dan IWO Bereaksi Keras

Wamanews.id, 20 Desember 2024 – Kasus penipuan oleh oknum “pers gadungan” kembali mencuat di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. SB (50), seorang pria yang mengaku sebagai wartawan, tertangkap basah menipu sejumlah instansi pemerintah. Modus yang digunakan SB adalah mengajukan permohonan dana untuk iklan ucapan syukuran atas kemenangan Ar-Rahman sebagai Bupati Wajo terpilih periode 2024–2029.

Kapolsek Tempe Resorts Wajo, AKP Candra Said Nur, SH., MH, membenarkan penangkapan SB dan menjelaskan modus penipuan tersebut. “Pelaku mendatangi beberapa instansi di Kabupaten Wajo dan meminta dana menggunakan proposal bantuan syukuran atas kemenangan Ar-Rahman,” ungkap AKP Candra.

Sejumlah instansi yang menjadi korban antara lain Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wajo, Sekretariat Daerah Kabupaten Wajo, Bapelitbanda Kabupaten Wajo, BKPSDM Kabupaten Wajo, Dinas Kominfo Kabupaten Wajo, Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Inspektorat Kabupaten Wajo, dan Dinas Nakertrans Kabupaten Wajo.

Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan SB untuk menjalankan aksinya. “Kami telah mengamankan tersangka beserta barang buktinya untuk proses hukum lebih lanjut,” tambah AKP Candra.

Tindakan SB ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, terutama dari organisasi pers. Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Sidrap, H. Ady Purmadi, SH, mengutuk keras aksi SB yang dianggap mencoreng nama baik profesi wartawan.

“Jujur saya sering menerima telepon dari rekan-rekan PWI daerah lain terkait ulah SB ini. Tindakannya sangat merugikan dan mencoreng kredibilitas wartawan yang sebenarnya bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan integritas tinggi,” ujar Ady Purmadi.

Senada dengan Ady, Ketua IWO (Ikatan Wartawan Online) Sidrap, Edy Basri, SH, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap perbuatan SB.

“Saat saya dengar ada penangkapan di Wajo, saya sudah menduga itu pasti SB. Dia memang sudah sering dilaporkan suka membawa-bawa proposal seperti itu. Ini jelas bukan kerja wartawan, bikin malu saja,” kata Edy.

Edy juga meminta agar pihak kepolisian memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku demi memberikan efek jera kepada pelaku. “Harus ada tindakan tegas agar hal seperti ini tidak terulang dan citra wartawan tetap terjaga,” tambahnya.

Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi profesi wartawan di Indonesia. Di satu sisi, wartawan asli bekerja keras untuk menjaga integritas dan kredibilitas profesinya. Di sisi lain, muncul oknum-oknum yang menyalahgunakan identitas wartawan demi kepentingan pribadi.

PWI dan IWO terus mengimbau masyarakat, termasuk instansi pemerintah, untuk lebih berhati-hati terhadap oknum yang mengaku sebagai wartawan tanpa identitas jelas. Selain itu, mereka juga berharap adanya edukasi yang lebih luas tentang bagaimana mengenali wartawan asli dan tugas-tugasnya.

SB saat ini ditahan oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. Masyarakat pun menunggu langkah tegas dari aparat penegak hukum untuk memberikan sanksi kepada pelaku. Dengan adanya kasus ini, diharapkan tidak ada lagi aksi serupa yang merugikan berbagai pihak, baik masyarakat maupun instansi pemerintah.

Profesionalisme wartawan harus terus dijaga demi mendukung peran mereka sebagai pilar keempat demokrasi. Kasus SB menjadi pengingat pentingnya integritas dalam menjalankan profesi, serta perlunya ketegasan hukum terhadap pelaku penipuan yang mencoreng nama baik profesi tersebut.

Penulis

Related Articles

Back to top button