Sufriadi Arif, Putra Wajo Pertama yang Duduki Kursi Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan
Wamanews.id, 1 November – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang putra asli Kabupaten Wajo berhasil menduduki posisi penting di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan.
Sufriadi Arif, seorang politisi muda kelahiran Wajo, terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029, menandai momen bersejarah bagi masyarakat Wajo.
Sufriadi, yang akrab disapa Uppi, lahir pada 25 Juni 1984 dan dikenal memiliki latar belakang pendidikan keagamaan yang kuat. Sejak usia dini, ia sudah dibesarkan di lingkungan Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo, tempat ia menempuh pendidikan dari TK hingga SMP.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan SMA di MANPK Makassar, sebuah sekolah unggulan di bawah Kementerian Agama. Lingkungan pesantren ini membentuk karakter Sufriadi, yang kini menjadi dasar perjuangannya di dunia politik.
Sebagai anak ketujuh dari delapan bersaudara, Sufriadi mewarisi semangat pengabdian dari ayahnya, AG. KH Arif Hasan. Sang ayah, yang merupakan tokoh agama berpengaruh dan pengasuh di Pondok Pesantren As’adiyah, juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama dan anggota DPRD Kabupaten Wajo. Semasa kecil, Sufriadi sering menemani ayahnya menghadiri berbagai kegiatan dakwah dan sosial di masyarakat. Di sinilah ia belajar memahami nilai-nilai sosial dan dakwah yang melekat dalam pendekatan ayahnya yang kharismatik.
Sufriadi sering menyerap nasihat-nasihat ayahnya yang mengajarkan pentingnya pengabdian kepada masyarakat. Pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam di hati Sufriadi dan menumbuhkan tekad untuk berkontribusi seperti sang ayah. Cita-citanya pun semakin kuat untuk menjadi pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan memiliki visi jelas dalam pengabdian.
Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Sufriadi melanjutkan studi S1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta. Di kampus, ia aktif berorganisasi dan dipercaya menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Ciputat.
Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi lainnya, seperti Pengurus Pusat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ketua Ikatan Keluarga Mahasiswa Wajo (Ikapermawa) Jakarta, dan organisasi pemuda lainnya, termasuk Gerakan Muda Hanura dan Ansor Sulsel.
Aktivitasnya di berbagai organisasi ini memberikan Sufriadi banyak pengalaman berharga, memperkuat karakternya sebagai pemimpin yang tegas dan kritis. Kehidupannya di Ibu Kota diwarnai dengan kegiatan sosial dan politik, di mana ia kerap melakukan konsolidasi dengan aktivis lintas organisasi untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Aktivitasnya sebagai aktivis ekstra-parlemen turut membentuk pribadi yang tangguh dan konsisten dalam memperjuangkan prinsip-prinsip yang ia yakini.
Sufriadi mulai terjun ke dunia politik pada tahun 2014 dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Hanura untuk Dapil VIII Wajo-Soppeng. Meskipun belum berhasil, ia tidak menyerah. Pada Pemilu 2019, Sufriadi mencoba lagi melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di dapil yang sama. Meski saat itu ia juga belum berhasil terpilih, perolehan suaranya cukup signifikan, menunjukkan dukungan yang semakin besar dari masyarakat.
Tidak gentar dengan kegagalan, Sufriadi percaya bahwa pengabdian di dunia politik memerlukan keteguhan hati dan kesabaran. Baginya, politik adalah cara untuk mengabdi kepada masyarakat dengan tulus. “Pengabdian kepada umat memerlukan ketekunan. Menjadi pemimpin adalah sebuah pengorbanan dan tanggung jawab besar,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Kini, keberhasilannya menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Sulsel menjadi bukti dari kerja keras dan ketekunan yang selama ini ia jalani. Posisi ini juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Wajo, yang akhirnya memiliki putra daerah di salah satu kursi penting legislatif di provinsi mereka.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel, Sufriadi memiliki tugas dan tanggung jawab besar dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Sulawesi Selatan. Ia menyadari bahwa amanah yang ia emban adalah kesempatan untuk melanjutkan perjuangan orang tuanya dalam mengabdi kepada masyarakat. Dengan latar belakang pendidikan agama yang kuat, ia berharap dapat menjadi pemimpin yang bijak dan memihak pada kepentingan masyarakat kecil.
Sufriadi juga berkomitmen untuk mengawasi kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil berpihak pada kesejahteraan rakyat. Ia berharap, posisinya di DPRD Sulsel dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup di Sulawesi Selatan.
Momen bersejarah ini pun menjadi inspirasi bagi para pemuda, khususnya yang berasal dari Wajo dan wilayah lainnya, untuk berani bermimpi dan berjuang bagi kepentingan masyarakat. Melalui prestasi dan kegigihan Sufriadi, ia membuktikan bahwa meski berasal dari daerah, seseorang tetap bisa berkontribusi besar bagi provinsi dan masyarakat luas.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan