Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Budaya

Asal Usul, Filosofi, dan Resep Pisang Ijo: Kudapan Favorit Masyarakat Sulsel

Wamanews.id 21 Oktober 2025 – Siapa sih yang tidak kenal dengan pisang ijo? Kuliner tradisional yang satu ini kerap menjadi hidangan favorit menjelang berbuka puasa atau ketika panas terik di siang hari.

Pisang Ijo merupakan makanan khas Makassar, namun jika ingin menikmati hidangan ini tidak harus pergi ke Makassar. Hampir seluruh daerah di Sulawesi bisa kita jumpai, bahkan di luar Sulawesi pun ada beberapa tempat yang menjual kudapan ini.

Hidangan ini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang gurih, manis dan teksturnya yang lembut. Jika ingin mencari kudapan yang menyegarkan sekaligus mengenyangkan, pisang ijo menjadi pilihan yang tepat. 

Cara menikmati pisang ijo sangat bervariatif, mayoritas pastinya menambahkan es pada hidangan, ada yang menuangkan sirup untuk menambah rasa manis pada pisang, dan ada juga yang memodifikasinya untuk menyesuaikan lidah masing masing masyarakat.

Asal usul Pisang Ijo 

Diceritakan pada zaman dahulu, hiduplah seorang raja yang kejam dan ditakuti oleh rakyatnya. Suatu hari juru masak kerajaan yang bernama Ijo melakukan kesalahan yang membuat sang Raja murka. Masakan yang ia buat untuk Raja dinilai tidak enak, oleh karena itu Raja marah dan mengancam membunuh Ijo.

Ijo memutar otak agar ia tidak jadi dihukum dan membuat Raja mengampuni kesalahannya. Ia pun akhirnya membuat hidangan yang enak dan menyegarkan, berharap dapat meredakan amarah sang Raja.

Saat dihidangkan, ternyata Raja sangat menyukainya. Atas keberhasilan Ijo menghidangkan makanan yang enak, akhirnya hukuman untuk Ijo dicabut.

Hidangan yang disajikan Ijo menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya, sehingga sang Raja menamai makanan tersebut “Pisang Ijo” 

Filosofi Pisang Ijo

Selain dari cerita penamaannya yang cukup menarik, ternyata pisang ijo juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Makassar.

Dengan bahan dasar pisang yang dibalut adonan berwarna hijau melambangkan kedamaian dan keteduhan yang sejuk. Warna hijau dari Pisang Ijo juga memberikan makna ‘malabbiri’ yang berarti anggun, sopan santun, dan halus dalam bertutur.

Resep Pisang Ijo

Tak sulit untuk membuat pisang ijo, bahan utamanya yaitu pisang. Boleh menggunakan pisang raja, pisang ambon, atau pisang kepok yang sudah matang.

Bahan untuk pisang ijo :

  • 200gr tepung beras
  • 1 sdm tepung kanji
  • 2 sdm air daun suji
  • 50gr gula pasir
  • 400ml santan
  • 6 buah pisang 

Bahan bubur sumsum :

  • 100gr tepung beras
  • 600ml santan
  • 1 lembar daun pandan
  • ½ sdt garam

Bahan pelengkap :

  • Es batu
  • Sirup merah
  • SKM

Cara membuat 

Pisang Ijo :

  1. Campur tepung beras, tepung kanji, gula, air daun suji, dan santan. Aduk hingga larut.
  2. Masak adonan tersebut di atas api kecil sambil terus diaduk hingga kental. Kemudian angkat dan dinginkan.
  3. Ambil 2 hingga 3 sdm adonan, ratakan di atas selembar daun pisang. Taruh sepotong pisang di tengahnya dan bungkus pisang dengan adonan tersebut.
  4. Kukus pisang selama 30 menit, setelah itu angkat dan tunggu dingin.

Bubur Sumsum :

  1. Campurkan tepung beras, santan, pandan, dan garam hingga larut.
  2. Masak adonan tersebut di atas api sedang hingga kental dan matang. Lalu angkat dan dinginkan.

Penyajian :

  1. Potong pisang ijo menjadi beberapa bagian, kemudian masukkan ke dalam piring atau mangkok
  2. Masukkan bubur, santan, sirup, es batu
  3. Pisang ijo siap disajikan.

Demikianlah informasi tentang asal usul, filosofi hingga resep pisang ijo yang menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat Sulsel. Semoga bermanfaat, ya

Reporter: Muh. Fadhlur Rahman (Magang)

Penulis

Related Articles

Back to top button