Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Lulusan Pesantren As’adiyah, Nurul Izzah Angkat Isu Perkawinan Anak Wajo di Istanbul

Wamanews.id, 13 November 2024 – Nurul Izzah Subhan, seorang alumni Pondok Pesantren As’adiyah, mengharumkan nama Indonesia dengan tampil sebagai pembicara di ajang bergengsi International Conference on Studies in Education and Social Sciences (ICSES) 2024.

Konferensi tersebut berlangsung dari 7 hingga 10 November di Istanbul, Turkiye, dan mempertemukan akademisi serta peneliti dari berbagai negara, seperti Oman, Polandia, Aljazair, dan Georgia.

Dalam konferensi internasional ini, salah satu paper yang ditulis oleh Izzah berhasil terpilih untuk dipresentasikan. Penelitiannya, yang berjudul Development of Psychoeducation Module for the Prevention of Child Marriage for High School Girls in Wajo Regency (Indonesia), membahas pengembangan modul psikoedukasi untuk pencegahan perkawinan anak.

Modul tersebut didesain untuk mendidik para remaja putri dengan pendampingan konselor sebaya di sekolah-sekolah, dan diharapkan bisa menjadi panduan informatif yang efektif untuk menekan angka perkawinan anak.

Izzah menjelaskan bahwa ide ini berawal dari kepeduliannya terhadap tingginya angka perkawinan anak di Kabupaten Wajo pada 2022, yang kala itu menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

“Sebagai pelajar di bidang pendidikan, khususnya bimbingan dan konseling, kami merasa terpanggil untuk mengembangkan modul psikoedukasi ini,” ujarnya.

“Modul ini diharapkan dapat menjadi panduan yang informatif dan pencegahan yang efektif. Kami terbuka terhadap masukan untuk mengoptimalkan modul ini ke depannya.”

Penelitian Izzah juga mendapat dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang mendanai proyeknya setelah melalui proses seleksi ketat. Berkat dukungan ini, Izzah berencana memperluas cakupan risetnya agar lebih komprehensif dan berdampak.

Lebih jauh, Izzah menuturkan bahwa keikutsertaannya dalam ICSES 2024 bukan hanya sekadar memaparkan penelitiannya, tetapi juga membangun sinergi global.

“Saya berharap, melalui konferensi ini, langkah-langkah yang telah kami ambil untuk mengatasi isu perkawinan anak dapat diketahui secara luas, sehingga kita bisa berkolaborasi dan bersinergi dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pendidikan dan sosial,” kata Izzah.

Keterlibatan Izzah di ICSES 2024 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya, khususnya alumni pesantren, untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi pada isu-isu sosial penting di tingkat internasional. Keberhasilannya ini membuktikan bahwa potensi generasi muda Indonesia mampu bersaing dan berkarya di kancah global.

Related Articles

Back to top button