KPU Sulsel Prioritaskan Distribusi Logistik Pilkada ke Wilayah Terpencil dan Pulau Terluar
Wamanews.id, 22 November 2024 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan memulai proses distribusi logistik Pilkada Serentak 2024 ke berbagai wilayah, dengan fokus utama pada daerah terpencil dan pulau-pulau terluar.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pemilu, terutama di lokasi-lokasi dengan medan berat dan potensi gangguan cuaca.
Distribusi logistik secara serentak dimulai sejak Sabtu, 23 November 2024, dari gudang KPU di kabupaten dan kota menuju kecamatan atau kelurahan. Namun, untuk daerah prioritas seperti Pangkep, Selayar, Luwu Utara, dan Sinjai, pengiriman logistik telah dimulai lebih awal, yakni pada 21 November.
“Empat daerah ini menjadi prioritas karena memiliki medan ekstrem, seperti pegunungan dan pulau-pulau terpencil. Distribusi dilakukan lebih awal untuk mengantisipasi potensi cuaca buruk yang dapat menghambat pengiriman,” ujar Anggota KPU Sulsel bidang logistik, Marzuki Kadir.
Di Kabupaten Pangkep, misalnya, distribusi logistik ke Kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya dilakukan dengan menggunakan tiga kapal rakyat. Sebanyak 25.051 lembar surat suara telah dikirim untuk dua kecamatan tersebut, dilengkapi dengan kotak suara dan perlengkapan TPS lainnya.
Ketua KPU Pangkep, Ichlas, memastikan logistik akan tiba di setiap TPS paling lambat tiga hari sebelum hari pencoblosan. “Setiap TPS menerima dua kotak suara, satu untuk Pilgub Sulsel dan satu lagi untuk Pilkada Pangkep. Kami berkomitmen agar semua logistik tiba tepat waktu,” jelasnya.
Wilayah seperti Luwu Utara juga menjadi perhatian khusus, terutama untuk desa-desa dengan akses yang sulit, seperti Desa Lamasi Ulu. Ketua KPU Luwu, Abdullah Sappe Ampin Maja, mengungkapkan bahwa pengiriman ke daerah ini harus dilakukan lebih awal. “Medan berat dan cuaca buruk memaksa kami membuka jalur alternatif melalui Toraja untuk mencapai lokasi tersebut,” katanya.
KPU Sulsel juga menyiapkan jalur distribusi tambahan untuk mempercepat pengiriman logistik ke wilayah dengan waktu tempuh lebih dari tiga hari. Strategi ini diharapkan dapat meminimalisir kendala di lapangan, terutama di daerah dengan tantangan geografis yang signifikan.
Proses distribusi logistik melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, Bawaslu, dan Polairud, untuk memastikan keamanan selama perjalanan. Langkah ini dinilai penting mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu dapat meningkatkan risiko kerusakan atau kehilangan logistik.
“Kami bekerja sama dengan kepolisian dan pihak terkait untuk memastikan logistik tiba dengan aman, khususnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau,” tambah Marzuki.
Di Sulawesi Selatan, terdapat 14.548 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan melayani Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 6.680.807 orang. Untuk memenuhi kebutuhan ini, KPU mencetak 6.855.088 lembar surat suara, termasuk cadangan 2,5% per TPS, serta tambahan 2.000 surat suara untuk antisipasi Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Dengan distribusi logistik yang dimulai lebih awal di daerah-daerah prioritas, KPU Sulsel optimistis seluruh kebutuhan logistik dapat tiba tepat waktu. Langkah ini diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi pada Pilkada Serentak 2024, sekaligus memastikan bahwa semua warga dapat menggunakan hak pilih mereka tanpa hambatan.
Distribusi logistik yang terencana dan terkoordinasi dengan baik mencerminkan komitmen KPU Sulsel untuk mewujudkan pemilu yang aman, tertib, dan berkualitas. Dengan kerja sama erat antara penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan masyarakat, pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulawesi Selatan diharapkan menjadi momentum penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan