Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Kisah di Balik Tradisi Makan Jalangkote

Wamanews.id, 19 Agustus 2024 – Siapa yang tidak kenal dengan jalangkote, jajanan khas Makassar yang begitu menggoda? Selain rasanya yang lezat, cara menyantapnya pun menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Makassar. Belakangan ini, tren makan jalangkote sambil jongkok semakin populer.

Namun, benarkah posisi jongkok membuat rasa jalangkote semakin nikmat?

Tradisi makan jalangkote sambil jongkok ternyata memiliki akar yang dalam dalam budaya Makassar. Dr. Firman Saleh, budayawan Bugis-Makassar, menjelaskan bahwa kebiasaan ini bermula dari cara penjual jalangkote menjajakan dagangannya.

“Jalangkote” sendiri berasal dari kata “jalang” yang berarti berjalan dan “kote” yang berarti berbunyi. Para penjual biasanya berkeliling sambil memanggil pembeli. Ketika pembeli ingin mencicipi jalangkote, mereka seringkali tidak menemukan tempat duduk, sehingga secara alami mereka memilih posisi jongkok.

Selain aspek praktis, tradisi ini juga mengandung nilai-nilai moral. Firman Saleh berpendapat bahwa makan sambil jongkok mengajarkan kita untuk tidak makan sambil berdiri, yang dianggap kurang sopan dalam budaya Makassar. “Ini adalah cara halus untuk mengajarkan etika makan yang baik,” ujarnya.

Meskipun banyak yang percaya bahwa posisi jongkok membuat jalangkote terasa lebih nikmat, namun dari sudut pandang ilmiah, hal ini masih menjadi perdebatan.

Dinda Tri Lestari, S.Gz., M.Gz, dosen gizi, menjelaskan bahwa dari segi kesehatan, posisi duduk atau jongkok saat makan memang memiliki beberapa manfaat. Posisi ini membantu menekan otot perut dan merangsang proses pencernaan.

Namun, Dinda juga mengingatkan bahwa rasa nikmat yang dirasakan saat makan jalangkote lebih dipengaruhi oleh rasa makanan itu sendiri daripada posisi tubuh. “Rasa enak yang kita rasakan saat makan jalangkote lebih banyak dipengaruhi oleh bumbu dan bahan-bahan yang digunakan,” jelasnya.

Selain aspek fisik dan budaya, tradisi makan jalangkote sambil jongkok juga memiliki dampak psikologis dan sosial. Posisi jongkok saat makan dapat menciptakan suasana yang lebih santai dan akrab. Selain itu, tradisi ini juga menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan sosial antar warga Makassar.

Fenomena makan jalangkote sambil jongkok adalah perpaduan unik antara tradisi, budaya, dan kesehatan. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk membuktikan bahwa posisi jongkok membuat rasa jalangkote lebih nikmat, namun tradisi ini tetap memiliki nilai yang tinggi bagi masyarakat Makassar.

Tradisi ini bukan hanya sekedar kebiasaan makan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, sopan santun, dan penghargaan terhadap makanan. Bagi masyarakat Makassar, makan jalangkote sambil jongkok adalah lebih dari sekadar menikmati makanan, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang berharga.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Related Articles

Back to top button