Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Kebutuhan Perumahan di Wajo Masih Tinggi, Pembangunan Masif di Kawasan Perkotaan

Wamanews.id, 9 Oktober 2024 – Pembangunan perumahan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, namun kebutuhan akan hunian, terutama perumahan subsidi, masih terbilang tinggi.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Wajo, Ita Herlina, menjelaskan bahwa meskipun pembangunan perumahan sudah cukup masif, distribusinya masih terfokus di kawasan perkotaan, khususnya di ibu kota Kabupaten Wajo, yaitu Kota Sengkang.

Menurut Ita Herlina, saat ini ada sekitar 79 lokasi perumahan yang tercatat di Kabupaten Wajo, dengan mayoritas berada di Kota Sengkang. Sebanyak 50 titik perumahan tersebut berada di Kecamatan Tempe, yang merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi Kabupaten Wajo. Lokasi perumahan yang dominan di perkotaan ini mencerminkan tingginya kebutuhan hunian di area tersebut.

“Rata-rata pembangunan perumahan di Wajo terkonsentrasi di Kecamatan Tempe, yang menjadi pusat dari Kabupaten Wajo. Pembangunan di daerah ini cenderung lebih pesat dibandingkan dengan wilayah lainnya,” jelas Ita Herlina pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Namun demikian, Ita juga mengungkapkan bahwa jumlah perumahan di Wajo sebenarnya bisa lebih dari 79 lokasi. Banyak pengembang properti yang belum mencatatkan kegiatan pengembangan mereka secara resmi dalam administrasi. Biasanya, para pengembang baru mengurus dokumen administrasi setelah proyek selesai atau saat mereka akan menjual unit perumahan tersebut.

“Banyak pengembang yang belum melakukan pencatatan administrasi di awal pembangunan. Mereka biasanya baru mengurus dokumen setelah proyek hampir selesai atau saat akan melakukan penjualan. Oleh karena itu, angka sebenarnya lebih tinggi dari yang tercatat,” tambah Ita.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Wajo, Darwin, menekankan bahwa kebutuhan hunian di wilayah ini memang masih cukup tinggi, terutama untuk jenis perumahan subsidi. Tingginya jumlah perumahan yang terbangun di Wajo menunjukkan besarnya permintaan dari masyarakat. Darwin menjelaskan bahwa perumahan komersial memang ada, namun jumlahnya masih sangat sedikit dibandingkan dengan perumahan subsidi yang jauh lebih banyak diminati karena harga yang lebih terjangkau.

“Kami melihat kebutuhan perumahan di Wajo masih sangat tinggi, terutama untuk perumahan subsidi. Meskipun perumahan komersial juga ada, jumlahnya sedikit karena perumahan subsidi lebih terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah,” ujar Darwin.

Perumahan subsidi menjadi pilihan utama bagi masyarakat Wajo karena harganya yang lebih sesuai dengan kemampuan finansial masyarakat setempat. Pemerintah daerah juga mendukung pembangunan perumahan subsidi ini sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.

Meskipun pembangunan perumahan di Wajo terus berkembang, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pengembang. Salah satu developer perumahan di Wajo, Asrul Sani, menilai bahwa dukungan pemerintah dalam hal perizinan sangat membantu proses pembangunan. Menurutnya, pemerintah daerah memberikan kemudahan dalam urusan perizinan, yang membuat para pengembang lebih leluasa dalam melakukan proyek pembangunan perumahan.

“Dukungan pemerintah dalam hal perizinan sangat bagus, kami sebagai pengembang merasa terbantu. Proses perizinan cukup mudah, sehingga kami bisa lebih fokus pada pengembangan proyek perumahan,” kata Asrul Sani.

Namun, Asrul juga mengungkapkan bahwa masalah pasokan air menjadi salah satu kendala utama dalam penjualan perumahan di Kota Sengkang. Ketersediaan air bersih yang terbatas sering kali menjadi penghalang bagi masyarakat yang ingin membeli rumah. Menurutnya, air dari PDAM tidak mengalir secara konsisten, hanya mengalir sehari sekali, kemudian berhenti di hari berikutnya. Hal ini sangat mempengaruhi minat pembeli, karena air merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting dalam hunian.

“Kendala terbesar di Sengkang adalah pasokan air. Air dari PDAM hanya mengalir sehari, kemudian sehari tidak mengalir. Ini sangat mempengaruhi minat pembeli, karena air adalah kebutuhan rumah tangga yang sangat mendasar,” ungkap Asrul.

Pemerintah Kabupaten Wajo terus berupaya untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pembangunan perumahan, termasuk masalah pasokan air. Salah satu solusi yang diharapkan adalah dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan PDAM, sehingga pasokan air bersih bisa lebih stabil dan mencukupi kebutuhan masyarakat, khususnya di kawasan perkotaan seperti Sengkang.

Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memperluas pembangunan perumahan ke wilayah-wilayah di luar perkotaan, agar masyarakat di daerah pedesaan juga dapat menikmati akses perumahan yang layak. Dengan demikian, distribusi pembangunan perumahan tidak hanya terfokus di Kota Sengkang, tetapi juga merata ke seluruh wilayah Kabupaten Wajo.

Pembangunan perumahan di Kabupaten Wajo terus berkembang pesat, namun kebutuhan akan hunian, terutama perumahan subsidi, masih sangat tinggi. Mayoritas pembangunan perumahan masih terfokus di kawasan perkotaan, khususnya di Kota Sengkang. Meskipun demikian, pemerintah daerah terus berupaya untuk mengatasi berbagai tantangan, seperti masalah administrasi pengembang yang belum tercatat dan kendala pasokan air bersih.

Dengan dukungan yang lebih baik dari pemerintah, diharapkan pembangunan perumahan di Wajo dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Penulis

Related Articles

Back to top button