Cuaca Panas Ekstrem Sulsel Bikin Warga Tumbang! Ini Tips Agar Bebas Panas
Wamanews.id, 17 September 2024 – Gelombang panas yang melanda Sulawesi Selatan dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, terutama bagi pekerja lapangan dan masyarakat yang banyak beraktivitas di luar ruangan.
Mengantisipasi dampak buruk dari cuaca ekstrem ini, Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Dinkes Sulsel) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Yusri Yunus, menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
“Konsumsi air putih yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Sebaiknya minum minimal 8-10 gelas air per hari,” ujarnya.
Selain itu, Yusri juga menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Pilihlah makanan yang kaya akan serat dan vitamin, seperti buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung garam dan gula, karena dapat memperparah dehidrasi,” imbuhnya.
Pakaian yang dikenakan juga memiliki peran penting dalam menjaga tubuh tetap nyaman saat cuaca panas. Yusri menyarankan masyarakat untuk memilih pakaian yang terbuat dari bahan katun atau bahan alami lainnya yang menyerap keringat dengan baik.
“Hindari pakaian yang ketat dan berwarna gelap, karena dapat membuat tubuh lebih cepat merasa panas,” jelasnya.
Paparan sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar, lelah, dan meningkatkan risiko terkena penyakit kulit. Oleh karena itu, Yusri menganjurkan masyarakat untuk selalu menggunakan pelindung kepala seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, penggunaan tabir surya dengan SPF yang tinggi juga sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
Bagi pekerja lapangan, penting untuk mengatur jadwal aktivitas agar tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan saat cuaca sedang terik-teriknya. Dehidrasi adalah kondisi tubuh kekurangan cairan yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti haus yang hebat, mulut kering, pusing, kelelahan, hingga pingsan.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari tempat yang teduh dan minum air putih yang banyak. Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
Selain memberikan imbauan kepada masyarakat, pemerintah daerah juga perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak dari cuaca panas ekstrem. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye kesehatan yang intensif.
- Membuka posko kesehatan di tempat-tempat publik untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
- Menyediakan fasilitas umum yang memadai, seperti tempat berteduh dan air minum bersih di tempat-tempat umum.
- Kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanaman pohon dan penghijauan kota.
Perubahan iklim yang terjadi secara global telah menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem seperti gelombang panas. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga pada lingkungan dan ekonomi.
Oleh karena itu, upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim perlu dilakukan secara serius oleh semua pihak.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan