Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

SulSel

Gubernur Sulsel Sigap Atasi Banjir dan Longsor di 4 Kabupaten, Prioritaskan Warga Terdampak

Wamanews.id, 6 Juli 2025 – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan langsung bergerak cepat menyikapi bencana banjir dan longsor yang melanda empat kabupaten, yakni Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, tidak menunggu lama dan segera mengeluarkan instruksi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk turun langsung ke lokasi bencana. Respons sigap ini menunjukkan komitmen Pemprov dalam mitigasi dan penanganan darurat bencana yang melanda wilayahnya.

Bencana hidrometeorologi ini menyebabkan luapan air sungai, jebolnya tanggul, hingga longsoran tanah yang menghambat akses di beberapa titik. Prioritas utama yang ditekankan Gubernur adalah keselamatan jiwa warga, pemenuhan kebutuhan dasar, dan percepatan pemulihan infrastruktur.

Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengonfirmasi bahwa tim mereka telah sepenuhnya dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak di empat kabupaten tersebut. “Tim sudah turun ke semua daerah terdampak banjir. 

Selain menyalurkan logistik, kami juga sudah berkoordinasi untuk mendirikan dapur umum di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan makan warga yang terdampak,” jelas Amson pada Sabtu (6/7/2025). Keberadaan dapur umum ini menjadi vital untuk memastikan pasokan makanan bagi warga yang terpaksa mengungsi atau sulit mengakses bahan pangan.

Lebih lanjut, Amson juga mengungkapkan upaya koordinasi yang dilakukan BPBD dengan instansi terkait untuk penanganan jangka pendek dan panjang. Pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Dinas PU Bina Marga untuk mempercepat pembersihan material longsoran yang memblokir akses jalan. 

Aksesibilitas jalan sangat penting agar bantuan bisa sampai ke titik-titik terpencil dan warga bisa dievakuasi dengan aman. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi intensif dengan Balai Pompengan terkait penanganan tanggul sungai yang jebol, yang menjadi salah satu penyebab utama meluasnya genangan air.

“Rehabilitasi dan rekonstruksi tanggul juga sudah mulai kita bahas untuk rencana jangka panjang,” ujar Amson. Ini menunjukkan visi pemerintah provinsi yang tidak hanya reaktif terhadap bencana, tetapi juga proaktif dalam merencanakan langkah-langkah mitigasi permanen demi mengurangi risiko di masa depan.

Dari sisi kemanusiaan, Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abd Malik Faisal, memastikan bahwa ketersediaan bantuan logistik untuk korban banjir telah diantisipasi dengan baik. Menurutnya, Dinas Sosial telah menyiapkan bantuan jauh hari sebelumnya melalui sistem buffer stock(cadangan penyangga) yang ditempatkan di setiap gudang logistik di tingkat kabupaten.

“Bantuan logistik bencana memang kami salurkan secara rutin sebelum bencana terjadi, sebagai langkah antisipasi. Gudang logistik di tiap kabupaten sudah disiapkan, dan akan dilakukan top up jika stok menipis berdasarkan hasil asesmen,” jelas Abd Malik. 

Strategi buffer stock ini memungkinkan respons yang sangat cepat, memastikan bahwa bantuan dapat segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan tanpa menunggu proses birokrasi yang panjang. Ini adalah bukti kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi ancaman bencana.

Dengan instruksi tegas dari Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan sinergi yang kuat antara BPBD, Dinas Sosial, serta Dinas PU Bina Marga dan Balai Pompengan, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan berharap proses pemulihan pascabencana di empat kabupaten terdampak dapat berjalan lancar dan cepat. Prioritas pada evakuasi, penyediaan logistik, dan pembangunan dapur umum adalah langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Peristiwa banjir dan longsor ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak akan urgensi manajemen bencana yang komprehensif. Selain penanganan darurat, fokus pada rehabilitasi infrastruktur, terutama tanggul, serta upaya mitigasi jangka panjang, akan menjadi kunci untuk melindungi masyarakat Sulawesi Selatan dari dampak bencana serupa di masa mendatang. Solidaritas dan kerja sama antar elemen masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat mempercepat proses bangkitnya kembali daerah-daerah terdampak.

Penulis

Related Articles

Back to top button