Tagihan Rumah Tangga di Wajo Melonjak! Listrik dan Bahan Bakar Jadi Pemicu Utama
Wamanews.id, 7 Oktober 2024 – Pengeluaran untuk sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga di Kabupaten Wajo mengalami kenaikan sebesar 0,26% pada bulan September 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Agustus yang hanya mencatat kenaikan sebesar 0,09%. Dari lima kelompok inflasi yang diukur oleh BPS di Kabupaten Wajo, sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar, dengan kontribusi sebesar 0,6%.
Berdasarkan laporan BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga di Kabupaten Wajo berada di angka 114,62 pada bulan September. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat sebesar 114,35.
Kenaikan ini mencerminkan beban biaya hidup yang semakin tinggi bagi masyarakat di Kabupaten Wajo, khususnya dalam hal pengeluaran untuk kebutuhan dasar rumah tangga.
Kabupaten Wajo merupakan salah satu wilayah yang baru dimasukkan sebagai basis perhitungan IHK pada tahun 2024. Sebelumnya, berdasarkan data IHK tahun 2018, BPS hanya menghitung inflasi di sembilan kabupaten/kota. Namun, sejak tahun 2024, dengan menggunakan tahun dasar baru (2022=100), BPS kini menghitung IHK berdasarkan pola konsumsi yang diperoleh dari Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2022 di 15 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kenaikan pengeluaran untuk sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah di Kabupaten Wajo sepanjang tahun ini tercatat tumbuh sebesar 0,45% (year to date/ytd), menunjukkan tren peningkatan yang stabil. Hal ini menandakan bahwa biaya hidup untuk kebutuhan dasar rumah tangga terus mengalami tekanan seiring dengan kondisi ekonomi dan dinamika harga di pasar.
Menurut data BPS, subkelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah di Kabupaten Wajo mencatat peningkatan inflasi tertinggi kedua di antara subkelompok penyumbang inflasi lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa sektor ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan inflasi di daerah tersebut.
Inflasi di Kabupaten Wajo dan Perbandingan dengan Daerah Lain
Jika dibandingkan dengan 15 kabupaten/kota lainnya yang menjadi basis perhitungan IHK, inflasi sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah di Kabupaten Wajo menduduki peringkat ketiga. Inflasi tertinggi untuk kelompok ini terjadi di Kabupaten Bandung, dengan kenaikan sebesar 2,12% dan IHK mencapai 113,3. Sementara itu, Kota Manado mencatat inflasi terendah sebesar 0,08% dengan IHK 101,85.
Berikut adalah daftar 10 kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi untuk sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah pada bulan September 2024:
- Kabupaten Bandung: 2,12%
- Kabupaten Majene: 1,85%
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah: 1,67%
- Kota Jambi: 1,17%
- Kabupaten Bulukumba: 1,14%
- Kota Bandar Lampung: 0,98%
- Kabupaten Maumere: 0,95%
- Kota Palopo: 0,80%
- Kota Manado: 0,08%
- Kabupaten Wonogiri: 0,72%
Kabupaten Wajo berada di peringkat ketiga dengan angka inflasi yang cukup signifikan dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Sulawesi Selatan. Sementara itu, inflasi tertinggi di Sulawesi Selatan untuk kelompok ini tercatat di Kabupaten Bulukumba dengan kenaikan sebesar 1,14%.
Kenaikan inflasi di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga ini tentu saja berdampak langsung pada daya beli masyarakat di Kabupaten Wajo. Meningkatnya biaya untuk kebutuhan dasar rumah tangga membuat masyarakat harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kondisi ini diperparah oleh kenaikan harga-harga bahan pokok lainnya yang turut mendorong tekanan pada perekonomian rumah tangga.
Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi dampak kenaikan inflasi ini, terutama dengan mengawasi distribusi barang dan jasa di sektor-sektor yang mempengaruhi kebutuhan dasar masyarakat.
Selain itu, diperlukan juga sosialisasi yang lebih luas mengenai kebijakan-kebijakan yang dapat membantu masyarakat menyesuaikan diri dengan kondisi ekonomi yang terus berfluktuasi.
Secara keseluruhan, kenaikan inflasi di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah di Kabupaten Wajo menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
Pemerintah dan BPS terus memantau perkembangan harga-harga barang dan jasa di daerah ini untuk memastikan bahwa kenaikan inflasi tidak berlanjut secara signifikan dan memberatkan beban hidup masyarakat. Dengan adanya data IHK yang terus diperbaharui, diharapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan