Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

SK Kepengurusan Ismail Usman Demisioner, Ketua HMI Uniprima Warning Menuju Konferensi Luar Biasa

Wamanews.id, 31 Agustus 2024 – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Wajo Maju Komisariat Uniprima menyerukan pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-III Tahun 2024. Hal ini menjadi isu penting mengingat masa kepengurusan yang sudah melewati batas waktu yang ditetapkan oleh Surat Keputusan (SK) Pengurus Besar (PB) HMI, yang secara otomatis membuat kepengurusan saat ini menjadi demisioner.

Ketua Umum HMI Komisariat Uniprima, Muh. Adriansya, menegaskan bahwa SK yang diterbitkan pada tanggal 2 Agustus 2023, jelas menyebutkan bahwa masa aktif kepengurusan cabang seharusnya telah berakhir dan Konfercab harus segera dilaksanakan sesuai dengan aturan konstitusi yang berlaku. Namun, hingga saat ini, pengurus cabang belum juga mengambil langkah untuk menggelar konferensi tersebut.

“Dalam konstitusi kita, khususnya pada pasal 17 bab II, disebutkan bahwa masa kepengurusan cabang memiliki batas waktu yang jelas. Dengan masa kepengurusan yang sudah melewati batas waktu tersebut, seharusnya Konfercab sudah dilaksanakan untuk menghindari pelanggaran konstitusi dan menjaga kelancaran organisasi,” jelas Adriansya, Jumat (30/8/24).

Sumber: HMI Kabupaten Wajo

Ketua Umum HMI Komisariat Uniprima ini menambahkan bahwa penundaan pelaksanaan Konfercab akan berdampak buruk pada jalannya roda organisasi. “Kami dari pengurus Komisariat Uniprima mendesak agar pengurus cabang segera melakukan konferensi tersebut demi menjaga keberlanjutan dan stabilitas organisasi,” tegas Adriansya.

Selain itu, Adriansya juga menekankan pentingnya Konfercab sebagai forum tertinggi di tingkat cabang yang berfungsi untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan sebelumnya dan memilih kepengurusan baru yang akan melanjutkan visi dan misi organisasi. Dalam konteks ini, penundaan konferensi hanya akan menghambat proses regenerasi dan inovasi di dalam organisasi.

Lebih lanjut, Adriansya mengungkapkan bahwa Konfercab juga merupakan sarana untuk memperkuat ikatan antar anggota serta menyusun program kerja yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Oleh karena itu, penundaan ini tidak hanya merugikan organisasi secara struktural, tetapi juga menghambat potensi berkembangnya HMI sebagai wadah pengembangan diri bagi mahasiswa.

Ketua Umum HMI MPO Cabang Wajo Maju, Ismail Usman, yang dikonfirmasi terkait hal ini belum memberikan tanggapan. Hingga berita ini diturunkan, pihak pengurus cabang belum memberikan klarifikasi atau alasan yang jelas mengenai penundaan pelaksanaan Konfercab.

Adriansya menambahkan, “Jika penundaan ini terus berlanjut tanpa ada langkah konkret dari pengurus cabang, maka kami akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan mengajukan konferensi luar biasa jika diperlukan. Kami tidak ingin organisasi ini terjebak dalam stagnasi hanya karena ketidakpatuhan terhadap aturan yang telah disepakati bersama.”

Ia juga mengingatkan bahwa sebagai anggota HMI, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menjalankan aturan konstitusi dengan sebaik-baiknya. “Organisasi ini bukan milik pribadi, tetapi milik kita bersama. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan kepentingan bersama dan sesuai dengan aturan yang ada,” pungkasnya.

Dengan situasi yang semakin mendesak ini, pengurus HMI diharapkan dapat segera menggelar Konfercab untuk memastikan keberlanjutan organisasi dan menjaga integritas HMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia. Pelaksanaan Konfercab yang tepat waktu dan sesuai aturan tidak hanya akan memberikan legitimasi kepada pengurus yang baru, tetapi juga akan memperkuat kepercayaan anggota terhadap kepemimpinan organisasi.

Langkah-langkah lebih lanjut dari pengurus HMI MPO Cabang Wajo Maju akan terus dipantau oleh Komisariat Uniprima dan seluruh anggota, dengan harapan bahwa organisasi ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Related Articles

Back to top button