Satu Batang Rokok Memperpendek Umur 20 Menit

Wamanews.id, 12 Januari 2025 – Merokok telah lama dikenal sebagai kebiasaan yang merusak kesehatan. Namun, penelitian terbaru memberikan gambaran yang lebih mengerikan: setiap batang rokok yang dihisap dapat memangkas harapan hidup hingga 20 menit. Temuan ini menjadi peringatan keras bagi perokok aktif maupun pasif di seluruh dunia.
Penelitian dari University College London (UCL) yang diterbitkan dalam jurnal Addiction mengungkapkan bahwa bahaya merokok jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Studi ini menganalisis data dari dua penelitian besar, yakni British Doctors Study dan Million Women Study.
Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata satu batang rokok memperpendek harapan hidup pria hingga 17 menit, sementara pada wanita, dampaknya lebih besar, yaitu hingga 22 menit. Angka ini hampir dua kali lipat dari temuan pada tahun 2000 yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), yang sebelumnya menyatakan bahwa sebatang rokok mengurangi harapan hidup sekitar 11 menit.
Profesor Lion Shahab, seorang pakar psikologi kesehatan di UCL, menegaskan bahwa perhitungan baru ini lebih akurat karena didasarkan pada data yang lebih lengkap. “Perokok rata-rata kehilangan hingga 10 tahun harapan hidup dibandingkan dengan bukan perokok. Pada wanita, angkanya bahkan lebih tinggi, yakni 11 tahun,” ujarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tembakau adalah penyebab utama kematian yang sebenarnya bisa dicegah. Setiap tahunnya, tembakau menyebabkan 7,2 juta kematian di seluruh dunia. Angka ini bahkan lebih tinggi daripada kematian akibat AIDS, malaria, dan tuberkulosis jika digabungkan.
Dampak merokok tidak hanya dirasakan oleh perokok aktif. Perokok pasif, yaitu mereka yang menghirup asap rokok, juga menghadapi risiko serius terhadap kesehatan mereka. Paparan asap rokok telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
WHO mencatat bahwa saat ini terdapat sekitar 1,25 miliar perokok dewasa di seluruh dunia. Angka ini mencerminkan tantangan besar bagi upaya global untuk mengurangi prevalensi merokok dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya.
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah bahwa wanita lebih rentan terhadap dampak negatif merokok dibandingkan pria. Menurut penelitian, perbedaan ini disebabkan oleh faktor biologis dan hormonal yang membuat tubuh wanita lebih sensitif terhadap zat beracun dalam rokok.
Selain itu, wanita yang merokok juga menghadapi risiko kesehatan tambahan, seperti komplikasi kehamilan, infertilitas, dan menopause dini. Kondisi ini semakin memperburuk dampak merokok pada harapan hidup mereka.
Temuan ini menegaskan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi konsumsi tembakau. Kampanye antirokok, kebijakan pelarangan iklan rokok, hingga penyediaan layanan rehabilitasi bagi perokok menjadi langkah nyata yang perlu diperkuat.
Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah, tetapi manfaatnya bagi kesehatan sangat signifikan. Setelah berhenti, risiko terkena penyakit jantung mulai menurun dalam waktu beberapa minggu, sementara risiko kanker paru-paru berkurang secara bertahap selama bertahun-tahun.
Rokok bukan hanya masalah kesehatan pribadi, tetapi juga ancaman bagi generasi mendatang. Polusi udara akibat asap rokok dan biaya kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit terkait tembakau memberikan dampak besar pada masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai individu, kesadaran akan bahaya rokok harus ditanamkan sejak dini. Langkah sederhana seperti menghindari paparan asap rokok dan mendukung program kesehatan masyarakat dapat membantu mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh kebiasaan ini.
Rokok mungkin terlihat sepele, tetapi konsekuensinya sangat nyata dan merugikan. Dengan temuan baru ini, mari kita bersama-sama mengambil langkah untuk hidup lebih sehat dan memperpanjang harapan hidup.