Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Program Bantuan Pasang Baru Listrik Terangi Kehidupan Warga Kelurahan Sompe

Wamanews.id, 18 Desember 2024 – Azis (39), seorang buruh harian lepas dari Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, kini merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Berkat Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), keluarganya akhirnya memiliki akses listrik mandiri.

Program ini dirancang untuk membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan sambungan listrik tanpa biaya, sekaligus mendorong pemerataan energi di seluruh pelosok negeri.

Selama lima tahun terakhir, Azis bersama istri dan dua anaknya harus bergantung pada sambungan listrik dari rumah mertuanya. Ketergantungan ini sering kali menyebabkan kendala, terutama ketika daya listrik tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

“Dulu listriknya sering jeglek, tapi sekarang sudah enggak,” ujar Azis dengan senyum lega. Sambungan listrik mandiri yang diberikan melalui program BPBL telah memberikan kemandirian dan kenyamanan bagi keluarganya. Kini, mereka tidak lagi khawatir akan pemadaman mendadak atau daya listrik yang terbatas.

Cerita serupa datang dari Asriadi (35), seorang petani di kelurahan yang sama. Sebelum mendapatkan bantuan, Asriadi harus berbagi listrik dengan sepupunya. Hal ini berdampak pada tingginya biaya listrik bulanan yang harus ia tanggung.

“Dulu bisa 60 ribu per bulan karena dipakai sama-sama, sekarang 25 ribu bisa buat sebulan,” ungkap Asriadi. Dengan adanya sambungan listrik mandiri, Asriadi kini bisa lebih berhemat dan leluasa menggunakan listrik untuk kebutuhan keluarganya. Program ini tidak hanya memberikan akses energi, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam kualitas hidup warga Kelurahan Sompe.

Program BPBL yang dimulai sejak 2022 memiliki tujuan utama memperluas akses listrik bagi masyarakat kurang mampu, termasuk di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan bahwa akses listrik yang merata diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya listrik, masyarakat dapat lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Kami berharap ke depan seluruh kebutuhan listrik masyarakat dapat sepenuhnya dilayani oleh PLN,” ujar Jisman, Senin (16/12).

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah terus memperluas cakupan program BPBL. Pada tahun 2024, program ini ditargetkan akan memberikan akses listrik kepada 150 ribu rumah tangga miskin di 36 provinsi di Indonesia. Angka ini meningkat dari realisasi 80.183 rumah tangga pada tahun 2022 dan 131.600 rumah tangga pada tahun 2023.

Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya, menyebutkan bahwa program BPBL merupakan hasil kerja sama antara DPR RI dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, dengan pelaksanaan dipercayakan kepada PT PLN (Persero).

“Listrik saat ini bukan hanya kebutuhan pokok, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Oleh karena itu, DPR RI harus memastikan tidak ada lagi rumah tangga tidak mampu yang belum mendapatkan aliran listrik,” tegas Bambang.

Untuk mendukung keberhasilan program ini, DPR RI telah menyetujui alokasi anggaran APBN 2024. Calon penerima BPBL adalah rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah 3T, atau telah diverifikasi oleh kepala desa atau lurah setempat sebagai pihak yang layak menerima bantuan.

Pemerintah juga menekankan bahwa program ini sepenuhnya gratis dan tidak dipungut biaya apa pun. Apabila terdapat pungutan liar, masyarakat diimbau untuk melaporkannya melalui kanal pengaduan resmi Kementerian ESDM, seperti media sosial atau Contact Center 136. Transparansi ini penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan bebas dari penyimpangan.

Dengan adanya program BPBL, kehidupan warga seperti Azis dan Asriadi menjadi lebih baik. Kemandirian listrik memberikan kenyamanan, mengurangi pengeluaran, serta membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas.

Pemerintah berharap, melalui program ini, tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang hidup tanpa akses listrik. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan pembangunan berkeadilan di seluruh pelosok negeri, sehingga masa depan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil, dapat menjadi lebih terang.

Penulis

Related Articles

Back to top button