Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Penelitian Terbaru: Kebiasaan Ngupil Bisa Bikin Orang Pikun

Wamanews.id, 12 Januari 2025 – Ngupil mungkin dianggap sebagai kebiasaan sepele yang dilakukan banyak orang tanpa berpikir panjang. Namun, sebuah penelitian terbaru dari Griffith University di Queensland, Australia, mengungkapkan bahwa kebiasaan ini bisa berdampak serius pada kesehatan otak. Melalui jalur hidung, bakteri dapat menyelinap ke otak, memicu penumpukan protein beta amiloid, dan meningkatkan risiko Alzheimer, penyakit degeneratif otak yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Scientific Reports, aktivitas mengupil dapat menyebabkan kerusakan pada rongga hidung. Kerusakan ini membuka peluang bagi bakteri, seperti Chlamydia pneumoniae, untuk masuk ke otak melalui saraf penciuman. Saraf ini memiliki jalur langsung dari hidung ke otak, melewati sawar darah-otak yang biasanya berfungsi melindungi otak dari infeksi.

Setelah bakteri masuk ke otak, mereka memicu respons seluler yang menghasilkan protein beta amiloid. Protein ini kemudian membentuk plak yang menjadi ciri khas Alzheimer. Plak ini mengganggu fungsi normal otak, menyebabkan gejala seperti kehilangan ingatan, kesulitan berbicara, dan perubahan perilaku.

Studi ini dilakukan pada tikus laboratorium, di mana para peneliti memantau perjalanan bakteri dari hidung ke otak. Hasilnya menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae mampu mencapai otak dengan cepat dan memicu respons serupa dengan patologi Alzheimer.

Prof. James St John, kepala Clem Jones Centre for Neurobiology and Stem Cell Research di Griffith University, menjelaskan bahwa penemuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang menemukan bakteri serupa dalam plak Alzheimer manusia.

“Kami melihat bahwa bakteri ini dapat naik melalui saraf penciuman dan memicu patologi yang mirip dengan Alzheimer,” ujarnya kepada Medical News Today.

Penelitian ini melengkapi bukti yang telah ada mengenai hubungan antara patogen dan gangguan otak. Sebuah studi pada tahun 2008 menemukan bahwa infeksi Chlamydia pneumoniae dapat memicu Alzheimer pada usia lanjut. Studi lain pada 2010 juga mengidentifikasi keterkaitan antara bakteri ini dengan endapan beta amiloid dan jalinan neurofibrilar di otak.

Prof. St John menambahkan bahwa tidak hanya Chlamydia pneumoniae, tetapi berbagai mikroorganisme lain, seperti virus herpes simpleks, juga berpotensi memicu Alzheimer. Menurutnya, perkembangan penyakit ini mungkin merupakan hasil kombinasi antara infeksi mikroba dan faktor genetika.

“Kita semua memiliki bakteri atau virus di tubuh kita, bahkan di otak. Namun, tidak semua orang mengembangkan Alzheimer. Jadi, kemungkinan besar ada kombinasi faktor genetika dan mikroba yang berperan,” jelasnya.

Temuan ini menjadi pengingat penting bahwa kebiasaan sederhana seperti ngupil dapat memiliki dampak kesehatan yang tidak terduga. Meskipun penelitian ini masih pada tahap awal dan dilakukan pada hewan, para ahli merekomendasikan untuk lebih berhati-hati menjaga kebersihan hidung.

Hindari mengupil dengan tangan kotor, yang bisa menjadi perantara bakteri atau virus masuk ke tubuh. Selain itu, menjaga kesehatan saluran pernapasan dengan pola hidup sehat dan lingkungan bersih juga penting untuk mencegah risiko infeksi.

Penelitian ini membuka jalan bagi studi lebih lanjut tentang hubungan antara patogen, kebiasaan sehari-hari, dan penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan metode pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif dapat dikembangkan.

Mengupil mungkin terlihat sepele, tetapi dampaknya bisa jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Dengan menjaga kebersihan dan menghindari kebiasaan buruk, kita dapat melindungi kesehatan otak dan mencegah risiko penyakit di masa depan.

Penulis

Related Articles

Back to top button