Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Lifestyle

Mengapa “K” Jadi Simbol untuk Ribuan? Ini Sejarahnya!

Wamanews.id, 16 November 2024 – Saat ini, penggunaan huruf “K” sebagai singkatan untuk ribu sudah sangat umum di masyarakat. Kita sering melihatnya dalam penulisan harga, jumlah pengikut di media sosial, hingga dalam teknologi seperti resolusi layar.

Sebagai contoh, jika harga sebuah produk tertulis 25K, itu berarti Rp25.000, dan akun media sosial dengan 10K pengikut berarti memiliki 10.000 pengikut. Namun, tahukah Anda dari mana asal-usul penggunaan “K” sebagai simbol ribu ini?

Asal-Usul Huruf “K” sebagai Simbol Ribuan

Huruf “K” yang digunakan untuk menunjukkan ribu berasal dari prefiks “kilo” dalam Sistem Satuan Internasional (SI), atau yang dikenal dengan nama Système International d’Unités. Dalam konteks SI, prefiks “kilo” digunakan untuk menunjukkan kelipatan seribu. Misalnya:

  • Kilometer: 1 kilometer sama dengan 1.000 meter.
  • Kilogram: 1 kilogram sama dengan 1.000 gram.

Kata “kilo” sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “chilioi,” yang berarti “seribu.” Penggunaan prefiks ini diperkenalkan untuk memudahkan penyebutan angka besar di berbagai bidang, terutama dalam sains dan teknologi. Akibatnya, penggunaan “K” sebagai singkatan untuk seribu juga diterima secara luas di dunia finansial, bisnis, dan akhirnya meluas dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Penggunaan “K” dalam Dunia Modern

Penggunaan huruf “K” untuk menandai ribuan pertama kali tercatat dalam industri elektronik di Amerika Serikat pada sekitar tahun 1940-an. Pada tahun 1945, huruf “K” muncul dalam glosarium buku teks Basic Electrical Engineering yang diterbitkan oleh McGraw-Hill. Dalam buku tersebut, huruf “K” digunakan untuk menyingkat ribuan dalam perhitungan, terutama dalam konteks keuangan dan penulisan jumlah uang dalam dolar AS.

Tak lama kemudian, pada tahun 1947, perusahaan elektronik besar saat itu, Radio Corporation of America (RCA), juga memasukkan simbol “K” dalam glosarium mereka yang berjudul Common Words in Radio, Television, & Electronics. Seiring waktu, simbol ini semakin populer di kalangan masyarakat umum, sehingga kini kita sering melihatnya di berbagai tempat, termasuk dalam penulisan harga di Indonesia.

Penggunaan simbol “K” untuk ribuan sangat umum ditemukan dalam penulisan harga atau mata uang. Misalnya, di Indonesia, kita sering melihat harga ditulis dalam format seperti “IDR 50K” untuk menunjukkan Rp50.000. Huruf “K” memberikan efisiensi dalam penyampaian informasi angka, sehingga lebih praktis dan mudah dipahami.

Jika dalam suatu konteks tidak disertai dengan kode mata uang, seperti IDR, USD, atau lainnya, maka simbol “K” umumnya mengikuti mata uang yang berlaku di negara tersebut. Jadi, jika melihat penulisan harga 30K di Indonesia, kita tahu bahwa angka tersebut mengacu pada Rp30.000.

Penggunaan Huruf “K” dalam Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Selain dalam konteks harga dan keuangan, simbol “K” juga sangat sering digunakan dalam bidang teknologi. Berikut beberapa contoh penerapannya:

  1. Resolusi Layar: Simbol “K” digunakan untuk menunjukkan resolusi layar yang tinggi, seperti 2K dan 4K.
    • Resolusi 2K: Mengacu pada layar dengan resolusi 2.560 x 1.440 piksel.
    • Resolusi 4K: Mengacu pada layar dengan resolusi 3.840 x 2.160 piksel.
    Semakin tinggi resolusi layar, semakin jernih gambar yang ditampilkan. Penggunaan istilah ini menjadi populer seiring berkembangnya teknologi visual, terutama dalam industri televisi, sinema, dan monitor komputer.
  2. Kapasitas Penyimpanan Data: Dalam ilmu komputer, huruf “K” juga digunakan sebagai simbol dalam satuan penyimpanan data. Misalnya:
    • 1 kilobyte (KB) = 1.000 byte (dalam sistem SI). Penggunaan “K” dalam teknologi penyimpanan data menjadi standar umum untuk menunjukkan ribuan unit data, menjadikannya sangat berguna di dunia digital.

Penggunaan “K” dalam Kehidupan Sehari-hari

Saat ini, penggunaan huruf “K” semakin populer, terutama di kalangan anak muda yang sering menggunakan media sosial. Beberapa contoh penerapan “K” yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  • Penulisan Harga: Di restoran atau kafe, sering terlihat penulisan harga seperti 15K untuk menunjukkan harga Rp15.000.
  • Media Sosial: Pada platform seperti Instagram, YouTube, dan Twitter, simbol “K” digunakan untuk menandai jumlah pengikut atau jumlah tayangan. Contohnya, akun yang memiliki 10K pengikut berarti memiliki 10.000 pengikut.
  • Kapasitas Penyimpanan dan Data: Simbol “K” juga muncul dalam penyebutan kapasitas data, seperti kilobyte (KB), megabyte (MB), dan gigabyte (GB).

Meskipun “K” efektif sebagai singkatan ribuan, namun dalam beberapa konteks resmi, seperti dokumen hukum atau laporan keuangan formal, penggunaan istilah lengkap atau penulisan angka dalam bentuk asli lebih disarankan. Ini dilakukan untuk menjaga keakuratan dan menghindari kebingungan pembaca yang mungkin tidak terbiasa dengan simbol tersebut.

Dari asal-usulnya yang berasal dari prefiks “kilo” dalam Sistem Satuan Internasional, simbol “K” telah berkembang menjadi standar universal untuk menandakan angka ribuan. Simbol ini memberikan efisiensi dalam penulisan angka besar, baik dalam konteks sains, teknologi, maupun kehidupan sehari-hari.

Kini, simbol “K” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cara modern untuk menulis angka ribuan, mempermudah kita dalam menyampaikan informasi harga, kapasitas data, hingga resolusi layar.

Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan

Related Articles

Back to top button