Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

SulSel

Festival Pinisi 2025: Bulukumba Promosikan Kopi Gula Aren dan Inovasi Digital Lewat Rekor MURI Ganda!

Wamanews.id, 27 Oktober 2025 –  Kabupaten Bulukumba baru saja mencetak sejarah ganda dalam gelaran Festival Pinisi 2025, membuktikan komitmennya dalam mempromosikan produk lokal sekaligus merangkul inovasi digital. 

Dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berhasil dipecahkan, yaitu Minum Kopi dengan Gula Aren oleh Peserta Terbanyak dan Penggunaan Pembayaran dengan QRIS 5000 Transaksi untuk Bank Sulselbar. Acara yang berlangsung meriah di sepanjang Pantai Merpati Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (25/10/2025) ini, dihadiri oleh 11.172 peserta yang melampaui target awal.

Penyerahan penghargaan MURI dilakukan oleh Senior Manajer MURI, Triyono, kepada Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, dan Ketua BKP Kerukunan Masyarakat Bulukumba (KM Bulukumba), Hendra Pachri. Sementara Rekor MURI transaksi QRIS diterima oleh manajemen Bank Sulselbar, menandai sinergi antara tradisi dan teknologi modern.

Inisiatif Minum Kopi dengan Gula Aren ini berasal dari Kerukunan Masyarakat Bulukumba (KM Bulukumba), sebuah wadah yang berdedikasi untuk memperkuat semangat gotong royong dan kecintaan terhadap tanah kelahiran. Ketua BKP KM Bulukumba Sulsel, Hendra Pachri, menuturkan bahwa acara ini tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga meneguhkan pesan penting.

“Hari ini, kita tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga meneguhkan pesan penting, bahwa dari secangkir kopi lokal, kita bisa membangun ekonomi, persahabatan, dan kebanggaan,” kata Hendra, seorang Dosen Fakultas Teknik Unhas. 

Ia menekankan pentingnya memviralkan momen bersejarah ini di media sosial untuk terus memajukan daerah dan memperkuat cinta terhadap produk lokal.

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menegaskan bahwa Festival Pinisi adalah ikon kebanggaan yang menjadi wadah untuk meneguhkan jati diri, memperkuat kebersamaan, dan mempromosikan potensi daerah.

“Tahun demi tahun, festival ini terus berkembang, menampilkan pesona budaya, pariwisata, ekonomi kreatif, dan kearifan lokal yang menjadi kekuatan sejati Bumi Panrita Lopi,” beber Andi Utta. Ia menambahkan, kegiatan pemecahan rekor MURI ini menegaskan bahwa Bulukumba bukan hanya daerah maritim, tetapi juga tanah yang subur, kaya hasil bumi, dan berdaya saing tinggi di bidang pertanian.

Menurut Bupati, kopi dan gula aren adalah produk yang memiliki makna mendalam. “Dari pegunungan, para petani kita dengan tekun menanam dan merawat pohon kopi serta aren, menjaga warisan alam yang menjadi sumber penghidupan dan kebanggaan. Dengan kegiatan ini, kita ingin menyampaikan pesan bahwa produk lokal Bulukumba adalah simbol kualitas, kerja keras, dan kecintaan terhadap tanah sendiri,” tutur Andi Utta.

Selain kopi gula aren, pemecahan rekor QRIS menunjukkan adaptasi Bulukumba terhadap era digital. Senior Manajer MURI, Triyono, memuji inovasi ini. “Hari ini MURI mencatat dua rekor sekaligus, yakni Minum Kopi dengan Gula Aren oleh Terbanyak di Indonesia serta transaksi QRIS terbanyak di Indonesia. Ini adalah inovasi luar biasa karena Bulukumba mampu memadukan tradisi lokal dengan teknologi digital,” jelas Triyono.

Bupati Andi Utta juga mengapresiasi tinggi kolaborasi semua pihak, dari KM Bulukumba, panitia, komunitas kopi, pelaku UMKM, hingga petani, yang telah membuktikan semangat kebersamaan. Ia berharap momentum ini menjadi awal baru bagi kebangkitan kopi dan gula aren Bulukumba, menembus pasar nasional dan internasional. “Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk meneguhkan semangat cinta produk lokal, memperkuat ekonomi rakyat, dan membangun optimisme bahwa Bulukumba bisa terus maju, berdaya saing, dan sejahtera,” pungkasnya.

Kehadiran sejumlah tokoh dan pejabat, termasuk Wakil Bupati Edy Manaf, Sekda, Kepala Dinas, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Irwan Aras, dan Bupati Bantaeng, menunjukkan dukungan kuat terhadap acara ini, menandai bahwa Bulukumba siap menyongsong masa depan dengan memadukan kekayaan lokal dan inovasi.

Penulis

Related Articles

Back to top button