Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

SulSel

Lawan Stunting dengan Camilan Unik, Mahasiswa UIN Sulap Daun Kelor Jadi Puding Lezat 

Wamanews.id, 23 Agustus 2025 – Stunting, masalah kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, menjadi salah satu isu kesehatan serius di Indonesia. Salah satu tantangan terbesarnya adalah menemukan cara yang efektif dan disukai anak-anak untuk mengonsumsi makanan bergizi tinggi. 

Namun, sekelompok mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menemukan jawabannya dalam sebuah inovasi kuliner: puding daun kelor.

Daun kelor, yang dikenal sebagai “superfood,” memiliki kandungan gizi luar biasa yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak, termasuk protein, vitamin, dan mineral. 

Sayangnya, rasa khas daun kelor yang sedikit getir seringkali membuat anak-anak enggan memakannya, padahal potensi daun ini sangat besar dalam mengatasi stunting. Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar melihat celah ini dan mengubahnya menjadi sebuah peluang.

“Puding adalah makanan manis yang disukai anak-anak. Dengan mengombinasikannya dengan daun kelor, kita mendapatkan camilan sehat dengan gizi tinggi dan rasa yang disukai,” kata Rahmadiana, salah satu mahasiswa penggagas ide ini. Pendekatan ini menunjukkan pemahaman mendalam mereka terhadap perilaku anak-anak, mengemas nutrisi dalam bentuk yang paling mereka sukai.

Yang membuat inovasi ini semakin menarik adalah resepnya yang sangat sederhana dan bahan-bahannya yang mudah didapat serta terjangkau. Tidak perlu peralatan canggih atau bahan mahal. Cukup dua genggam daun kelor segar, sebungkus agar-agar bubuk bening, susu cair, gula pasir, dan air secukupnya.

Proses pembuatannya pun sangat praktis. Daun kelor segar dibersihkan, kemudian diblender bersama air hingga halus. Sari kelor yang didapat kemudian disaring dan dicampur dengan susu, gula, dan bubuk agar-agar. 

Campuran ini dimasak di atas api sedang sambil terus diaduk hingga mendidih. Setelah adonan puding mendidih, ia segera dituang ke dalam cetakan dan didinginkan hingga mengeras. Puding kelor siap dinikmati dalam keadaan dingin sebagai camilan sehat yang lezat.

Inovasi puding daun kelor ini bukan hanya sekadar resep makanan, melainkan wujud nyata dari peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Dengan ide sederhana, mereka memberikan solusi konkret bagi para orang tua yang selama ini kesulitan mencari cara agar anak-anak mereka mau mengonsumsi makanan bergizi. Ini adalah contoh bagaimana potensi bahan pangan lokal dapat dioptimalkan untuk mengatasi masalah kesehatan global seperti stunting.

Proyek ini menjadi bukti bahwa inovasi tidak harus selalu rumit. Melalui pendekatan yang kreatif dan berfokus pada kebutuhan masyarakat, puding daun kelor ini membuktikan bahwa makanan sehat dapat dibuat menjadi favorit anak-anak. 

Diharapkan, inovasi ini dapat menginspirasi lebih banyak komunitas untuk memanfaatkan kekayaan alam lokal guna menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman stunting.

Penulis

Related Articles

Back to top button