Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Menggali Sejarah dan Spiritual, 5 Destinasi Wisata Religi Wajo yang Wajib Dikunjungi 

Wamanews.id, 27 Agustus 2025 – Di tengah pesona Danau Tempe dan keanggunan sutra yang menjadi identitasnya, Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan ternyata menyimpan kekayaan lain yang tak kalah memikat: destinasi wisata religinya. Bagi para wisatawan yang mencari pengalaman perjalanan yang berbeda, yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga menenangkan jiwa, Wajo menjadi pilihan tepat. Berbagai destinasi wisata di Wajo menawarkan perpaduan harmonis antara nilai sejarah, budaya, dan spiritual yang mendalam.

Menurut buku Pariwisata Budaya karya Suparman dan Muzakir pariwisata religi tidak hanya sekadar kunjungan, tetapi juga sarana yang efektif untuk mempererat tali persaudaraan antarumat beragama. 

Wajo, dengan beragam situs sucinya, mewujudkan konsep ini. Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat wisata di Wajo yang sarat akan unsur religi dan sejarah, yang wajib Anda masukkan ke dalam daftar perjalanan.

1. Masjid Agung Ummul Qura: Saksi Bisu Sejarah Bangsa

Masjid Agung Ummul Qura adalah salah satu ikon spiritual di Kabupaten Wajo. Terletak megah di samping Lapangan Merdeka Sengkang, masjid ini menjadi favorit para wisatawan lokal yang gemar berwisata religi. Lebih dari sekadar tempat ibadah, masjid ini adalah saksi bisu sejarah panjang Indonesia. Dibangun pada tahun 1965, Masjid Agung Ummul Qura memiliki catatan sejarah yang istimewa. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Fakta ini menambah nilai historis masjid, menjadikannya bukan hanya destinasi religi lokal, tetapi juga bagian dari warisan nasional.

2. Masjid Tua Tosora: Jejak Peradaban Islam Nusantara

Perjalanan spiritual di Wajo akan semakin lengkap dengan mengunjungi Masjid Tua Tosora. Tempat ini merupakan cagar budaya yang menyimpan jejak peradaban Islam Nusantara. Di dalam kompleks masjid yang berusia ratusan tahun ini, terdapat makam-makam kuno para penyiar Islam terdahulu, termasuk makam Sayyid Ajamaluddin Akbar Huesin, yang keberadaannya tercatat dalam sejarah sejak abad ke-13. Makam penyiar Islam ini terletak di Tosora, Wajo-Makassar, dan menjadi magnet bagi peziarah dari berbagai daerah. Keunikan lain dari tempat ini adalah jam operasionalnya yang dibuka 24 jam, memungkinkan peziarah datang kapan saja untuk mencari ketenangan batin.

3. Masjid Darussalam Belawa: Keindahan Arsitektur Abad ke-20

Masjid Darussalam Belawa adalah salah satu masjid paling ikonik di Wajo berkat keindahan arsitekturnya yang megah. Dibangun pertama kali pada tahun 1947, masjid ini telah bertahan melewati berbagai zaman tanpa sedikit pun kehilangan pesonanya. Sebaliknya, keindahan arsitekturnya justru semakin terawat dan terjaga, menjadikannya salah satu destinasi yang ramai dikunjungi, baik untuk beribadah maupun untuk mengagumi keindahan bangunan bersejarah.

4. Makam Puang Massora: Situs Suci Penuh Misteri

Bagi yang tertarik dengan peninggalan sejarah dan tradisi lisan, Makam Puang Massora adalah tempat yang patut dikunjungi. Area pemakaman tua yang berusia ratusan tahun ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Penduduk setempat percaya bahwa di dalam makam tua ini bersemayam seorang raja yang disebut Puang Massora, atau Raja yang berasal dari Tosora. Makam ini menjadi bukti betapa kuatnya ikatan sejarah dan spiritualitas di Wajo.

5. Makam Pahlawan Nasional La Maddukelleng: Menghargai Jasa Pahlawan

Terakhir, Makam Pahlawan Nasional La Maddukelleng juga menjadi bagian penting dari wisata religi di Wajo. Di tempat ini bersemayam salah satu pahlawan asal Sulawesi Selatan yang juga merupakan Arung Matoa Wajo dan Sultan Pasir, Arung Singkang La Maddukkelleng. Mengunjungi makam ini adalah cara untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Republik Indonesia. Tempat ini menjadi simbol penggabungan nilai-nilai religi dan patriotisme yang mendalam.

Penulis

Related Articles

Back to top button