Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

SulSel

YKI Sulsel Teguhkan Komitmen “Bebas Kanker”: Perkuat Deteksi Dini, Edukasi, dan Kolaborasi Lintas Sektor

Wamanews.id, 27 Oktober 2025 – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Koordinator Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi meneguhkan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam perjuangan melawan kanker di wilayah ini. 

Melalui semangat kolaborasi dan kepedulian yang kuat, YKI Sulsel bertekad mewujudkan visi ambisius “Sulsel Bebas dari Kanker” dengan berbagai langkah strategis di bidang edukasi, pencegahan, dan pendampingan pasien.

Dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus baru di Saoraja Ballroom, Wisma Kalla, Makassar, Minggu (26/10/2026), Ketua YKI Cabang Koordinator Sulawesi Selatan, Nani Iriani, menegaskan bahwa perjuangan melawan kanker bukan hanya soal pengobatan semata, tetapi juga tentang edukasi, kepedulian, dan kemanusiaan.

“Kita menyadari bahwa beban penyakit kanker di Sulawesi Selatan cukup berat dan kebanyakan kasus ditemukan pada usia lanjut. 

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi, akses layanan kesehatan, tingkat kesejahteraan, serta rasa takut untuk memeriksakan diri,” ujar dr. Nani, menyoroti akar masalah tingginya kasus kanker di Sulsel.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dr. Nani Iriani memaparkan empat langkah utama yang akan menjadi fokus YKI Sulsel dalam upaya menekan angka kasus kanker:

  1. Memperkuat gerakan deteksi dini dan edukasi kanker: Ini akan dilakukan melalui kerja sama erat dengan rumah sakit, puskesmas, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat luas. Edukasi masif diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan deteksi sedini mungkin.
  2. Memberdayakan relawan dan penggerak YKI di tingkat kabupaten dan kota: Tujuannya agar semangat kepedulian dapat menjangkau pelosok daerah, memastikan informasi dan dukungan sampai ke masyarakat yang paling membutuhkan.
  3. Membangun kolaborasi lintas sektor: YKI Sulsel akan menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, universitas, dunia usaha, dan media untuk memperluas jangkauan program serta sumber daya.
  4. Mendampingi para penyintas kanker serta keluarganya: Ini bertujuan agar mereka tidak merasa berjuang sendirian, menyediakan dukungan psikologis dan sosial yang esensial.

“Kanker bukan sekadar persoalan medis, tetapi juga persoalan harapan dan kemanusiaan. Setiap pasien yang berjuang adalah guru bagi kita. 

Mereka mengajarkan arti kesabaran, kejujuran, dan kekuatan jiwa. Kita belajar bahwa di tengah rasa sakit, masih ada cahaya, dan tugas kita di Yayasan Kanker Indonesia adalah menjaga agar cahaya itu tidak padam,” tutur dr. Nani, penuh empati.

Ia juga mengajak seluruh pengurus baru, relawan, dan masyarakat untuk menjadikan YKI Sulsel sebagai wadah pengabdian dan gerakan bersama dalam menebarkan harapan. 

“Mari kita jadikan kepengurusan ini sebagai wadah pengabdian, di mana setiap langkah kecil membawa perubahan besar. Kita mungkin tidak dapat menyentuh semua orang, tetapi kita dapat menyentuh hati banyak orang dengan kasih dan kepedulian,” ajaknya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Ishaq Iskandar, turut mengapresiasi peran aktif YKI dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kanker. 

“Ini suatu hal yang sangat baik bahwa Yayasan Kanker Indonesia membantu masyarakat luas untuk deteksi dini dan sosialisasi terkait kanker. Semoga kegiatan seperti ini semakin banyak dilakukan,” kata Ishaq.

Diketahui, sebanyak kurang lebih 30 pengurus baru telah dilantik, terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta enam bidang yang akan bekerja bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kanker di Sulawesi Selatan.

Penulis

Related Articles

Back to top button