Wajo Diambang Dilema Tuan Rumah Porprov Sulsel 2026
Wamanews.id, 29 Juli 2024 – Kesiapan Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah tunggal Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) XVIII tahun 2026 menjadi sorotan. Sejumlah kendala, terutama terkait penyiapan venue, menjadi alasan utama munculnya potensi perubahan status tuan rumah.
Diketahui, Wajo ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov 2026 oleh mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel akan melakukan asesmen menyeluruh terhadap kesiapan kabupaten ini. Hasil asesmen tersebut akan menentukan apakah Wajo akan tetap menjadi tuan rumah tunggal atau beralih ke skema tuan rumah bersama.
“KONI Sulsel akan melakukan asesmen. Wajo sebagai tuan rumah sudah tidak bergeser lagi. Cuma apakah tuan rumah bersama atau tunggal, tergantung hasil asesmen,” ungkap Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Wajo, Muhammad Ilyas.
Dugaan kuat mengenai adanya peninjauan ulang status tuan rumah muncul setelah ditemukan sejumlah permasalahan pada proyek pembangunan venue. Salah satu contohnya adalah proyek wall climbing di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu yang dinilai tidak sesuai spesifikasi.
“Peninjauan KONI Sulsel dijadwalkan setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Sumatera Utara pertengahan September mendatang,” tambah Ilyas.
Ilyas mengakui bahwa kesiapan Wajo sebagai tuan rumah masih jauh dari kata ideal. Pasalnya, kabupaten ini ditargetkan untuk menyiapkan 42 venue cabang olahraga (cabor) dalam kurun waktu yang relatif singkat.
“Karena persiapan porprov butuh anggaran yang tidak sedikit. Finalnya nanti di pembahasan anggaran 2025,” jelasnya.
Terbatasnya anggaran menjadi kendala utama dalam pembangunan venue. Meskipun pelaksanaan Porprov merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sulsel, namun beban terbesar tetap berada di pundak Pemerintah Kabupaten Wajo sebagai tuan rumah.
Ketua Komisi IV DPRD Wajo, AD Mayang, berharap Wajo dapat tetap menjadi tuan rumah tunggal. Ia meyakini hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Namun, Mayang juga menekankan pentingnya kesiapan venue sebagai faktor penentu.
“Apalagi suntikan APBD Sulsel di Wajo juga kurang maksimal setiap tahunnya untuk pembangunan venue,” tutupnya.
Dilema yang dihadapi Wajo saat ini merupakan tantangan serius bagi penyelenggaraan Porprov 2026. Selain masalah keuangan, faktor waktu juga menjadi kendala yang tidak bisa dianggap remeh. Ketidakpastian mengenai status tuan rumah tentunya akan berdampak pada berbagai aspek, mulai dari persiapan teknis hingga aspek promosi.
Pemerintah Kabupaten Wajo perlu melakukan upaya ekstra untuk mengatasi kendala-kendala yang ada. Koordinasi yang baik dengan KONI Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulsel sangat diperlukan untuk mencari solusi terbaik. Selain itu, dukungan dari seluruh lapisan masyarakat juga sangat penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Porprov 2026.