VIRAL! Jalan Layang Maros Jadi ‘Spot Foto’ Dadakan, Polisi Bertindak Tegas

Wamanews.id, 7 April 2025 – Euforia masyarakat terhadap infrastruktur baru di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, tampaknya kebablasan. Jalan layang (elevated road) yang dibangun megah di Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, kini justru disalahgunakan oleh sebagian pengendara sebagai lokasi wisata dadakan untuk berfoto dan bersantai. Kondisi ini sontak membuat pihak kepolisian geram dan mengeluarkan ultimatum tegas demi menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas di jalur poros Maros-Bone yang vital tersebut.
Jalan layang sepanjang 400 meter, yang pembangunannya menelan anggaran APBN sebesar Rp 138 miliar, memang menawarkan pemandangan yang cukup menarik. Sejak dioperasikan pada 19 Maret lalu, terutama saat memasuki masa mudik dan arus balik Lebaran, banyak pengendara yang tergoda untuk berhenti di bahu jalan layang ini, bukan hanya untuk beristirahat sejenak, tetapi juga untuk mengabadikan momen dengan latar belakang jalan layang yang megah.
“Ada warna baru di Tompo Ladang. Ada destinasi wisata dadakan yang para pengendara singgah di elevated istirahat dan berfoto,” ujar Kasat Lantas Polres Maros, Iptu Kamaluddin, kepada Wamanews.id, Minggu (6/4/2025), dengan nada yang menunjukkan kekecewaan terhadap perilaku sebagian pengendara.
Padahal, tujuan utama dibangunnya jalan layang ini adalah untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang kerap menghantui jalur Maros-Bone. Iptu Kamaluddin mengakui bahwa secara umum, arus lalu lintas di jalan layang saat ini masih terpantau ramai dan lancar. Namun, kebiasaan para pengendara yang seenaknya memarkirkan kendaraan di badan jalan untuk berfoto dan menikmati pemandangan sangat berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas.
“Kami sudah tegur beberapa pengendara, sebab kalau tidak ditegur akan menghalangi lalu lintas, karena kendaraannya parkir di badan jalan,” tegas Iptu Kamaluddin. Pihaknya tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas jika imbauan ini tidak diindahkan oleh para pengendara.
Untuk mencegah kondisi yang lebih buruk, Polres Maros telah menyiagakan sejumlah personel kepolisian untuk melakukan patroli secara intensif di sekitar area jalan layang Tompo Ladang. Iptu Kamaluddin mengimbau kepada seluruh pengendara untuk lebih mengutamakan keselamatan dan kelancaran lalu lintas, serta tidak menjadikan jalan layang sebagai tempat untuk aktivitas yang tidak semestinya.
“Kami juga sarankan petugas untuk memantau seluruh pengendara di Tompo Ladang,” imbuhnya, menekankan pentingnya pengawasan ketat di lokasi yang kini menjadi “arena selfie” dadakan tersebut.
Meskipun demikian, Iptu Kamaluddin memastikan bahwa secara keseluruhan, arus balik Lebaran di Jalan Poros Maros-Bone masih berjalan lancar. Namun, ia tidak menampik bahwa aktivitas para “fotografer dadakan” ini berpotensi menyebabkan perlambatan arus kendaraan jika jumlahnya semakin banyak.
“Tidak mengganggu lalu lintas. Tetapi kalau banyak kendaraan yang singgah, ada titik yang menjadi perlambatan karena parkir di badan jalan,” jelasnya, memberikan peringatan implisit kepada para pengendara yang gemar berhenti sembarangan.
Puncak arus balik Lebaran di jalan layang Tompo Ladang diperkirakan terjadi pada Minggu (4/6) lalu, dengan volume kendaraan dari arah Maros menuju Makassar mencapai angka yang signifikan.
“Volume kendaraan sejak kemarin mengalami peningkatan, termasuk poros Maros-Makassar yang padat kendaraan. Tapi arus lalu lintas tetap terkendali dan lancar,” ungkap Iptu Kamaluddin, memberikan gambaran umum kondisi arus balik.
Di tengah permasalahan “wisata dadakan” ini, Iptu Kamaluddin juga menyampaikan kabar positif terkait penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat 2025 di wilayah hukum Polres Maros.
“Untuk jumlah laka dibandingkan tahun 2024 terjadi tren penurunan sekitar 43% dari angka laka Operasi Ketupat tahun 2024 yang mana angka laka sebanyak 31 kejadian, di tahun 2025 Operasi Ketupat 17 kejadian,” ujarnya dengan nada lega.
Pihaknya berharap tren positif ini dapat terus berlanjut hingga berakhirnya Operasi Ketupat 2025, dan akan terus melakukan pengawasan serta memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Termasuk angka fatalitas yang meninggal tahun 2024 ada 3, di Operasi ketupat sampai hari ini 2 orang. Semoga selesai Operasi Ketupat tidak ada lagi kejadian,” pungkas Iptu Kamaluddin, berharap agar sisa masa libur Lebaran dapat dilalui dengan aman dan tertib. Fenomena jalan layang Maros yang menjadi “arena selfie” ini menjadi pengingat bahwa infrastruktur publik harus digunakan sesuai dengan fungsinya demi kepentingan bersama.







