Sulawesi Selatan Jadi Sampel Kajian Bank Dunia dalam Pembiayaan Daerah

Wamanews.id 7 November – Provinsi Sulawesi Selatan menjadi sampel kajian dari Bank Dunia sebagai kajian teknokratis untuk memetakan kebutuhan pembiayaan infrastruktur daerah di Indonesia, terutama perspektif sisi pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman menerima kunjungan audiensi dari tim Bank Dunia (World Bank) di Ruang Rapat Sekda Sulsel, Rabu (5/11/2025) yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Sulsel, Sufriadi Arif serta pimpinan/perwakilan OPD lingkup Pemprov Sulsel.
Jufri menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel di bawah kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi telah memposisikan pembangunan infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
“World Bank menanyakan penyiapan infrastruktur mana yang butuh alternatif pembiayaan,” sebutnya.
Saat ini Lomi Hiya, Co Team Leader Consultant World Bank bersama Direktorat Pembiayaan dan Perekonomian Daerah (P2D) Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, tengah melakukan kajian bertajuk Demand Side Assessment of Subnational Borrowing in Indonesia (Kajian Sisi Permintaan terhadap Pembiayaan Infrastruktur Daerah).
Dokumen ini akan diproyeksikan menjadi masukan bagi Pemerintah Pusat dalam merumuskan formulasi penguatan pembiayaan infrastruktur daerah berbasis kebutuhan real di lapangan.
Lomi Hiya menjelaskan bahwa fokus kajian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan pembangunan infrastruktur daerah, langkah-langkah strategis yang diterapkan pemda dalam pemenuhannya, serta preferensi daerah dalam memanfaatkan skema pembiayaan alternatif ke depan.
“Kami mewakili World Bank untuk menanyakan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tentang rencana pembangunan di lima tahun mendatang,” jelasnya.
Selain menanyakan arah prioritas pembangunan, tim Bank Dunia juga meminta informasi terkait strategi menutup gap pembiayaan dan ruang kolaborasi pendukung dari Bank Dunia.
Pemprov Sulawesi Selatan diketahui telah mengalokasikan anggaran Rp3,7 triliun untuk program multiyears (MYP) selama tiga tahun untuk membangun tiga proyek besar.
Dari total alokasi tersebut, Rp2,5 triliun diarahkan pada perbaikan jalan provinsi. Melanjutkan capaian panjang ruas yang selama ini dibangun. Pada sektor pertanian, Rp764 miliar dialokasikan untuk pembangunan jaringan irigasi baru seluas 54.000 hektar, yang memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan. Adapun Rp500 miliar disediakan bagi pembangunan dua unit rumah sakit regional di Luwu Raya dan Gowa.
Penulis: Muh Fadhlur Rahman (Magang)







