Sinergi Wajo dan Takalar Perkuat Ketahanan Pangan Lewat MoU Komoditas Unggulan

Wamanews.id, 19 Juli 2024 – Dalam upaya bersama memerangi inflasi dan memperkuat ketahanan pangan di daerah, Pemerintah Kabupaten Wajo dan Pemerintah Kabupaten Takalar menjalin kerjasama strategis melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Perdagangan Komoditas Unggulan Antar Daerah.
Acara penandatanganan MoU ini berlangsung di Aula Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Rabu, 17 Juli 2024, dan dihadiri langsung oleh Pejabat Bupati Wajo, Andi Bataralifu, dan Pejabat Bupati Takalar, Setiaan Aswad.
Dalam sambutannya, Andi Bataralifu mengungkapkan bahwa Kabupaten Wajo, sebagai lumbung padi dan pemasok padi terbesar di Sulawesi Selatan, siap bersinergi dengan Takalar untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan menekan inflasi. Hasil panen padi ratusan ribu ton per tahun dari Wajo diharapkan dapat didistribusikan dengan lancar ke Takalar melalui MoU ini.
“Kabupaten Wajo dikenal sebagai lumbung padi dan menjadi pemasok padi terbesar. Kami hadir dengan niat baik untuk memudahkan penyediaan bahan-bahan pokok dalam menangani berbagai hal. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu mengendalikan laju inflasi bersama-sama,” jelas Andi Bataralifu.
Setiaan Aswad, selaku Pejabat Bupati Takalar, menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi langkah proaktif Andi Bataralifu. MoU ini, menurutnya, merupakan langkah konkret dalam pengendalian inflasi daerah dan optimalisasi pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah.
“Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Pj. Bupati Wajo atas kunjungannya ke Aula Bappelitbangda untuk penandatanganan MoU ini. Ini merupakan salah satu upaya nyata dalam rangka mengendalikan inflasi daerah dan mendukung serta mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Setiaan Aswad.
MoU yang tertuang dalam surat nomor: 100.3.71/004/KB-PEM-TAKALAR/VII/2024 dan nomor: 100.2.2.3/18/KB-PEMKABWAJO/2024 ini tidak hanya mengatur tentang perdagangan komoditas unggulan, tetapi juga mengatur tentang pembiayaan. Disebutkan bahwa segala biaya yang timbul dari pelaksanaan MoU ini akan ditanggung oleh masing-masing pihak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, serta berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Sulawesi Selatan dalam memperkuat ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi melalui sinergi antar wilayah. Dengan terbukanya akses terhadap komoditas unggulan dari kedua daerah, diharapkan stabilitas harga bahan pokok dapat terjaga dan kesejahteraan masyarakat di Wajo dan Takalar semakin meningkat.