Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Kesehatan

Terlalu Banyak Minum Teh Hijau Berisiko Ganggu Kesehatan, Simak Efek Negatif dan Solusinya

Wamanews.id, 8 Agustus 2025 – Teh hijau sering dianggap sebagai minuman ajaib dengan segudang manfaat kesehatan. Namun, pandangan ini perlu ditinjau kembali. Meskipun kaya akan antioksidan seperti katekin yang mampu meningkatkan metabolisme, teh hijau ternyata menyimpan potensi efek samping yang bisa merugikan, terutama bagi mereka yang mengonsumsinya secara berlebihan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Penting untuk memahami bahwa teh hijau bukanlah solusi yang cocok untuk semua orang. Kandungan alaminya, seperti kafein, tanin, dan katekin, dapat menjadi pisau bermata dua. Kafein, meski memberikan energi, bisa memicu gelisah dan masalah tidur. Tanin dapat mengiritasi lapisan perut, sementara katekin dapat mengganggu penyerapan zat besi. Efek ini akan lebih parah jika teh hijau diminum saat perut kosong.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan minum teh hijau, terutama lebih dari 2-3 cangkir sehari, dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Berdasarkan temuan para ahli yang dimuat dalam Times of India, berikut adalah beberapa efek negatif yang perlu diwaspadai:

1. Masalah Pencernaan dan Gangguan Nutrisi

Terlalu banyak teh hijau dapat mengiritasi lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam karena kandungan taninnya. Hal ini bisa memperparah kondisi seperti refluks asam, tukak lambung, atau gastritis. Penderita dengan pencernaan sensitif bisa merasakan kembung atau sembelit. 

Selain itu, teh hijau juga menghambat penyerapan zat besi non-heme, yang dapat memperburuk kondisi bagi penderita anemia atau defisiensi zat besi. Solusinya, hindari minum teh hijau saat makan makanan kaya zat besi dan konsumsi di sela waktu makan. Menambahkan vitamin C dari jeruk atau lemon juga dapat membantu.

2. Efek Negatif pada Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-Anak

Kelompok ini adalah yang paling rentan. Pada wanita hamil, kafein dapat meningkatkan risiko keguguran dan katekin bisa mengganggu penyerapan asam folat, yang sangat penting untuk perkembangan janin. Pada ibu menyusui, kafein dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan stimulasi berlebihan pada bayi. Sementara itu, pada anak-anak, kandungan kafein teh hijau dapat merangsang sistem saraf mereka secara berlebihan, dan taninnya menghambat penyerapan nutrisi penting untuk pertumbuhan.

3. Reaksi Sensitivitas Kafein dan Dampak pada Tulang

Bagi orang yang sensitif terhadap kafein, konsumsi teh hijau, bahkan dalam jumlah kecil, dapat memicu gejala seperti detak jantung cepat, gelisah, atau gemetar. Efek jangka panjangnya, asupan kafein yang tinggi dapat mengurangi penyerapan kalsium, yang berisiko melemahkan tulang dan memicu osteoporosis. Penderita kondisi ini dianjurkan untuk sangat berhati-hati.

4. Interaksi dengan Obat dan Kondisi Medis Lain

Teh hijau tidak cocok untuk semua kondisi kesehatan. Penderita gangguan kecemasan, gangguan pendarahan, dan masalah irama jantung sebaiknya menghindari minuman ini karena dapat memperburuk gejala. Teh hijau juga dapat meningkatkan tekanan mata pada penderita glaukoma. 

Selain itu, teh hijau dapat berinteraksi negatif dengan obat stimulan tertentu, seperti amfetamin dan nikotin, yang berpotensi menstimulasi jantung atau sistem saraf secara berlebihan. Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi teh hijau secara rutin.

Sebagai kesimpulan, meskipun teh hijau menawarkan banyak manfaat kesehatan, penting untuk diingat bahwa minuman ini bukan untuk semua orang. Moderasi dan pemahaman penuh terhadap kondisi tubuh adalah kunci untuk menikmati teh hijau dengan aman. Batasi konsumsi hingga 2-3 cangkir per hari, biarkan teh sedikit dingin sebelum diminum, dan hindari mengonsumsinya bersamaan dengan makanan kaya zat besi.

Penulis

Related Articles

Back to top button