Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Sanggar Seni Cenning Rara Tampilkan Tari Pajaga Makkunrai di Sengkang City Expo 2025, Warisan Budaya Kerajaan yang Kini Bisa Dinikmati Semua

Wamanews.id, 12 April 2025 – Sebuah suguhan budaya penuh nilai sejarah tersaji dalam acara Sengkang City Expo 2025 yang digelar pada 11 April 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sengkang. Dalam perhelatan tersebut, Sanggar Seni Cenning Rara dari Kabupaten Wajo tampil membawakan Tari Pajaga Makkunrai Wajo, sebuah tarian tradisional yang memiliki akar kuat di masa kejayaan Kerajaan Wajo.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Wajo, dr. H. Baso Rahmanuddin Makkaraka, M.M., M.Kes. Sebanyak enam orang penari perempuan tampil anggun membawakan Tari Pajaga dengan penuh khidmat. Penampilan tersebut seolah menjadi pengingat bahwa kekayaan budaya Bugis Wajo bukan hanya harus dilestarikan, tetapi juga disebarluaskan agar dikenal oleh generasi muda maupun khalayak luas.

🔍 Makna dan Sejarah Tari Pajaga

Tari Pajaga Makkunrai merupakan seni pertunjukan yang berasal dari lingkungan kerajaan Wajo. Dalam bahasa Bugis, kata “Pajaga” tersusun dari dua kata: “Pa” yang berarti pelaku, dan “Jaga” yang bermakna siaga, waspada, dan menjaga diri. Secara filosofis, tarian ini mencerminkan kesigapan, kehormatan, serta tanggung jawab sosial dan budaya yang diemban oleh setiap individu, khususnya perempuan bangsawan.

Tari Pajaga dulunya bukanlah pertunjukan umum. Hanya gadis-gadis bangsawan (anaddara) yang boleh menarikan tarian ini, dan itu pun hanya dilakukan di dalam lingkungan istana, serta hanya disaksikan oleh para kalangan bangsawan atau tamu kehormatan.

Namun kini, nilai eksklusivitas tersebut telah bergeser. Seiring perkembangan zaman dan semangat pelestarian budaya, Tari Pajaga bisa dibawakan oleh siapa pun yang memahami nilai-nilai di balik gerakannya. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa identitas budaya Wajo tidak hilang ditelan modernisasi.

Penampilan dari Sanggar Seni Cenning Rara ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional mampu beradaptasi dengan konteks modern tanpa kehilangan esensinya. Para penari tampil dalam balutan busana adat Bugis yang elegan, dan membawakan tarian dengan gerakan yang mencerminkan sikap sopan santun, ketenangan, serta anggun, sebagaimana nilai-nilai luhur masyarakat Bugis.

Tari Pajaga dikenal memiliki pakem gerakan yang lembut namun tegas. Mulai dari cara berjalan, duduk, hingga arah pandangan mata penari yang biasanya ditundukkan sebagai simbol penghormatan dan kesopanan. Setiap detail koreografi sarat akan makna moral dan sosial.

Melalui penampilan seperti ini, diharapkan generasi muda Wajo dan masyarakat luas dapat lebih mengenal dan mencintai warisan budaya daerah. Tidak hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku, sebagaimana nilai-nilai dalam Tari Pajaga.

Sengkang City Expo 2025 menjadi momentum penting bagi Wajo untuk menunjukkan bahwa daerah ini tak hanya kaya akan potensi ekonomi dan pariwisata, tetapi juga menjunjung tinggi warisan budaya leluhur. Dan Sanggar Seni Cenning Rara telah membuktikan bahwa budaya istana pun kini bisa menjadi milik semua.

Penulis

Related Articles

Back to top button