Pemilihan Ana Dara Kallolo Tana Ogi 2025: Bupati Wajo Ajak Generasi Muda Tak Lupakan Akar Budaya!

Wamanews.id, 19 Mei 2025 – Malam Grand Final Pemilihan Ana Dara Kallolo Tana Ogi 2025 menjadi panggung istimewa bagi generasi muda Kabupaten Wajo untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya lokal. Diselenggarakan di Lapangan Merdeka Sengkang pada Sabtu malam (17/5/2025), ajang ini juga dirangkaikan dengan perayaan Anniversary ke-4 komunitas GEMES (Generasi Muda Sutera).
Pemilihan Ana Dara Kallolo Tana Ogi bukan sekadar kontes kecantikan dan ketampanan. Lebih dari itu, acara ini merupakan selebrasi atas kekayaan kearifan lokal serta bentuk konkret upaya melestarikan budaya Bugis, khususnya ikon-ikon warisan seperti Baju Bodo, Songkok To Bone, dan Sarung Sutera Sengkang yang dikenakan para finalis.
Bupati Wajo, H. Andi Rosman yang hadir dan memberikan sambutan dalam malam grand final tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas pelaksanaan ajang ini. Ia menyebut, Pemkab Wajo berkomitmen menjadikan kegiatan semacam ini sebagai agenda rutin yang strategis dalam menumbuhkan kesadaran budaya.
“Acara ini bukan hanya soal mencari putra dan putri terbaik daerah, tetapi juga menjadi media promosi kekayaan budaya kita. Saya harap generasi muda tidak melupakan akar budaya yang kita miliki,” tegas H. Andi Rosman.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan Pemilihan Ana Dara Kallolo Tana Ogi sebagai platform edukatif bagi masyarakat, khususnya kalangan muda, agar lebih mencintai dan memahami pentingnya menjaga identitas lokal di tengah gempuran budaya global.
Ajang yang tahun ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo itu menampilkan berbagai sesi, mulai dari pengenalan budaya lokal, fashion show berbahan kain sutera, hingga unjuk bakat dan intelektualitas.
“Keberhasilan acara ini tak lepas dari sinergi berbagai pihak, mulai dari panitia, sponsor lokal, tokoh masyarakat, dan tentunya dukungan antusias masyarakat Wajo,” tambah Bupati.
Pakaian adat yang dikenakan oleh para finalis menjadi highlight tersendiri dalam acara ini. Kain sutera asli Wajo yang dikenal mendunia, tampil memukau di panggung utama dan mencuri perhatian penonton.
Tak hanya sebagai simbol kemewahan, sutera juga ditampilkan sebagai produk budaya yang penuh makna dan sejarah. Sementara itu, Ketua Panitia menyampaikan bahwa ajang ini sekaligus menjadi bagian dari upaya mendorong pengembangan pariwisata berbasis budaya di Wajo. Melalui Ana Dara dan Kallolo terpilih, akan dilakukan berbagai kegiatan sosial dan promosi budaya ke sekolah-sekolah dan komunitas.
“Kami ingin Ana Dara dan Kallolo Tana Ogi ini tidak berhenti di panggung grand final saja, tetapi menjadi duta budaya dan edukasi di lapangan,” ujar Ketua Panitia.
Sebagai penutup malam yang meriah, Bupati Wajo menyerahkan penghargaan kepada para pemenang, yang kemudian disambut riuh tepuk tangan para penonton. Para finalis pun diharapkan mampu membawa misi budaya Wajo ke level nasional bahkan internasional.
Dengan gelaran seperti ini, Kabupaten Wajo sekali lagi membuktikan bahwa kekuatan budaya adalah aset utama dalam membangun karakter masyarakat dan kebanggaan daerah.







