Permainan Bertahan Timnas Indonesia U-17 Sesuai Strategi Pelatih

Wamanews.id, 28 Oktober 2024 – Kapten Tim Nasional Indonesia U-17, Putu Panji Apriawan, memberikan klarifikasi terkait strategi bermain bertahan timnya pada laga melawan Australia yang berakhir dengan skor imbang 0-0.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah Al-Khalifa Al-Sabah, Kuwait, pada Minggu (27/10/2024) itu menjadi sorotan lantaran baik Indonesia maupun Australia memilih strategi defensif di menit-menit akhir.
Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-17 awalnya bermain menyerang di babak pertama. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua tim cenderung bermain hati-hati, terutama menjelang akhir laga, demi mengamankan satu poin yang sudah di depan mata.
Gaya permainan bertahan dan minim serangan ini menimbulkan kesan membosankan bagi penonton, tetapi menurut Putu Panji, keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi yang telah dirancang oleh pelatih.
Putu Panji Apriawan menyebut bahwa permainan bertahan Timnas Indonesia U-17 di akhir laga bukan tanpa alasan. Menurutnya, keputusan untuk bermain lebih bertahan dan menunggu di daerah sendiri merupakan instruksi langsung dari pelatih, menyesuaikan dengan gaya permainan Australia yang lebih banyak menguasai bola di lini belakang. Ia mengaku bahwa timnya tidak menduga Australia akan memilih pendekatan yang sabar dan enggan mengambil risiko.
“Sesuai dengan strategi pelatih ya, kita bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik. Kita juga tidak menyangka bahwa Australia akan menahan diri untuk menyerang,” kata Putu Panji usai pertandingan.
Ketika Australia bermain lebih defensif dengan passing-passing pendek di area sendiri, Putu Panji dan rekan-rekannya mengikuti tempo permainan yang ditetapkan lawan, lebih mengutamakan untuk menunggu peluang serangan balik.
Dalam sesi wawancara, Putu Panji menjelaskan bahwa strategi timnya sejak awal adalah mengandalkan counter-attack, atau serangan balik cepat, guna mencuri gol di momen-momen krusial. Namun, gaya permainan sabar yang diterapkan oleh Australia membuat timnya kesulitan menemukan peluang untuk melakukan serangan balik yang efektif.
“Akhirnya kita mengikuti tempo permainan Australia yang hanya mengandalkan passing-passing di bawah saja,” ujar Putu Panji.
Australia tidak memberikan celah yang cukup bagi Timnas U-17 untuk menekan atau melakukan pressing ketat yang biasanya dapat dimanfaatkan dalam strategi serangan balik. Hal ini membuat Indonesia akhirnya fokus untuk mempertahankan posisi defensif dan menjaga kedudukan imbang hingga peluit akhir.
Permainan yang bertahan dan minim risiko dari kedua tim ini memang menciptakan atmosfer pertandingan yang terkesan monoton. Baik Australia maupun Indonesia cenderung menjaga bola di area masing-masing, sehingga tidak ada serangan yang membahayakan pertahanan lawan pada menit-menit akhir.
Meskipun permainan ini tidak memberi kepuasan kepada sebagian penonton, strategi tersebut dinilai efektif dalam mengamankan satu poin bagi kedua tim di fase grup.
Beberapa kritikus menilai bahwa pertandingan ini tampak seperti sesi latihan passing, terutama saat Australia lebih banyak memainkan bola di wilayah sendiri tanpa ada tekanan berarti dari Indonesia. Namun, bagi pelatih dan tim Indonesia, strategi bertahan ini dianggap sebagai pilihan yang tepat mengingat kondisi pertandingan dan kebutuhan untuk mengamankan poin.
Dengan hasil imbang ini, Timnas Indonesia U-17 masih memiliki peluang untuk melaju ke babak berikutnya. Namun, mereka perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi lawan-lawan selanjutnya yang mungkin akan menawarkan tantangan berbeda, termasuk strategi menyerang yang lebih agresif. Laga ini menjadi evaluasi penting bagi pelatih dan tim untuk mempertimbangkan pendekatan taktis yang lebih variatif dalam menghadapi lawan yang bermain sabar seperti Australia.
Menurut beberapa pengamat sepak bola, Timnas Indonesia U-17 sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan kemampuan dalam penguasaan bola dan teknik pressing agar mampu mendikte permainan, terutama ketika berhadapan dengan lawan yang bermain lebih defensif.
Hal ini diperlukan agar tim tidak mudah terjebak dalam gaya permainan lambat yang bisa merugikan mereka di pertandingan yang ketat.
Meski gaya bermain defensif di menit akhir menimbulkan kesan permainan yang membosankan, para pemain Timnas Indonesia U-17 tetap optimis dan percaya bahwa hasil imbang ini merupakan langkah positif untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini.
Mereka berharap agar dukungan dan kepercayaan dari masyarakat Indonesia terus mengalir demi memacu semangat bertanding di laga-laga selanjutnya.
Keputusan bertahan di menit-menit akhir mungkin tak sepenuhnya memuaskan publik, tetapi tim pelatih memiliki pertimbangan khusus yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Strategi yang diterapkan di setiap pertandingan, menurut tim pelatih, disesuaikan dengan dinamika permainan dan karakteristik lawan yang dihadapi.
Timnas Indonesia U-17 masih berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan berjanji akan terus berusaha maksimal dalam setiap laga demi mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Dengan hasil imbang melawan Australia ini, Timnas U-17 mengantongi satu poin berharga yang akan menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan di babak selanjutnya.
Mereka siap belajar dan beradaptasi dengan berbagai taktik untuk menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya, dengan harapan bisa membawa pulang kemenangan yang membanggakan bagi Indonesia.
Penulis: Nada Gamara
Editor: Ardan