Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Membuktikan Cinta Lintas Benua, Pria Rungu Asal Amerika Menikahi Putri Bugis Wajo 

Wamanews.id, 28 Agustus 2025 – Sebuah kisah cinta yang mengharukan dan melintasi benua terjadi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Wai Kwan Ha (56), seorang pria rungu berkewarganegaraan Amerika Serikat, membuktikan keseriusan cintanya dengan mempersunting Satriani (25), seorang putri Bugis yang juga memiliki disabilitas rungu. 

Kisah mereka bukan hanya tentang cinta jarak jauh, tetapi juga tentang pengorbanan, penerimaan, dan penghormatan terhadap budaya. Pernikahan mereka dilangsungkan dengan khidmat di Perumahan Atakkae, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kamis (28/8/2025).

Hubungan mereka bermula dari media sosial Facebook pada tahun 2023. Meskipun terpisah oleh jarak ribuan kilometer, komunikasi keduanya terjalin intens dan berlanjut di aplikasi WhatsApp. Selama satu tahun, mereka menjalin hubungan jarak jauh, berkomunikasi melalui gawai dengan bahasa isyarat. Tekad Wai untuk membuktikan cintanya pun tak main-main. Ia rela terbang dari New York, Amerika Serikat, untuk pertama kalinya datang ke Indonesia pada November 2024.

Dalam kunjungan tersebut, Wai tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, di mana ia disambut oleh adik dan paman Satriani. Selama dua pekan di Sengkang, ibu kota Wajo, Wai memilih menginap di hotel. 

Menurut Sofi Novita, adik Satriani, Wai menunjukkan sikap yang sangat menghargai adat istiadat Bugis dan ajaran agama Islam, yang menjadi pegangan hidup keluarga Satriani. Sikap ini menjadi bukti awal keseriusan dan niat tulusnya untuk diterima di tengah keluarga calon istrinya.

Setelah masa cutinya habis, Wai kembali ke New York, tempat ia bekerja di JW Marriott Essex House. Sembilan bulan berselang, tepatnya pada 19 Agustus 2025, Wai kembali datang ke Wajo untuk kedua kalinya. Kedatangan kali ini memiliki tujuan yang jauh lebih serius: melamar Satriani. “Kedatangan kedua kalinya ini untuk melamar-mi,” kata Sofi, mengisyaratkan bahwa Wai telah memantapkan hati dan niatnya untuk mempersunting Satriani.

Puncak dari komitmen Wai adalah keputusannya untuk memeluk agama Islam. Proses pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pada Selasa (26/8/2025). Momen bersejarah ini dipandu langsung oleh Imam Besar masjid tersebut, Dr. KH. Abdul Waris Ahmad. 

Langkah ini tidak hanya menjadi syarat untuk menikahi Satriani, tetapi juga merupakan wujud penghormatan tertinggi Wai terhadap agama yang diyakini oleh calon istrinya. Pernikahan mereka digelar dengan adat Bugis-Makassar. 

Rusmin Amin, paman Satriani, mengungkapkan bahwa Wai menyerahkan uang panai (mahar) sebesar Rp 160 juta dan emas seberat 15 gram, sebuah jumlah yang menunjukkan betapa besar penghargaan yang ia berikan terhadap adat dan keluarga Satriani. 

Setelah masa cutinya selesai, Wai berencana akan memboyong Satriani untuk tinggal bersamanya di Amerika. Kisah cinta ini menjadi inspirasi yang menunjukkan bahwa cinta sejati tidak mengenal batas negara, bahasa, bahkan disabilitas.

Penulis

Related Articles

Back to top button