Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Wajo

Marakka Bola, Tradisi Unik Masyarakat Bugis yang Mengangkat Rumah Seutuhnya 

Wamanews.id, 25 Agustus 2025 – Jika biasanya pindah rumah dilakukan dengan membongkar dan memindahkan barang-barang, lain halnya dengan masyarakat suku Bugis di Sulawesi Selatan. Mereka memiliki tradisi unik yang telah diwariskan secara turun-temurun, di mana pindah rumah dilakukan dengan memindahkan seluruh bangunan fisik rumah secara utuh. 

Tradisi yang dikenal dengan nama Marakka Bola ini bukan sekadar proses memindahkan bangunan, melainkan sebuah manifestasi dari kuatnya semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur yang masih dijaga.

Tradisi ini begitu unik hingga diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Sulawesi Selatan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2021. Nama Marakka Bola sendiri berasal dari bahasa Bugis, yaitu marakka yang berarti mengangkat, dan bola yang berarti rumah. Secara harfiah, tradisi ini adalah sebuah proses menggotong dan mengangkat rumah secara bersama-sama.

Kemampuan untuk mengangkat rumah secara utuh ini sangat erat kaitannya dengan arsitektur rumah adat Bugis yang berjenis rumah panggung. Rumah-rumah ini, yang umumnya terbuat dari material kayu, dibangun di atas tiang-tiang tinggi untuk mengantisipasi bahaya alam seperti banjir atau serangan hewan liar. 

Desain inilah yang memungkinkan rumah-rumah tersebut relatif ringan dan bisa diangkat beramai-ramai oleh masyarakat. Dengan cara ini, jika pemilik rumah ingin berpindah ke lokasi yang tidak begitu jauh, mereka tidak perlu repot-repot membongkar dan membangun ulang.

Secara teknis, proses pemindahan rumah dengan cara diangkat ini jauh lebih efisien. Cara ini lebih cepat, lebih hemat biaya, dan memiliki risiko kerusakan yang lebih sedikit dibandingkan membongkar dan memasang kembali. Selain itu, tradisi ini juga mengandung makna filosofis yang mendalam. 

Masyarakat Bugis meyakini bahwa rumah adalah simbol dari Ibu Pertiwi, sebuah warisan yang harus dijaga dan dihormati. Oleh karena itu, jika ingin pindah, rumah harus dipindahkan secara utuh sebagai bentuk penghormatan.

Pelaksanaan Marakka Bola tidak bisa dilakukan sembarangan. Prosesnya memerlukan perencanaan matang, diawali dengan musyawarah antara pemilik rumah, keluarga, dan perangkat pemerintah desa. Setelah kesepakatan tercapai, warga desa akan menyiapkan peralatan yang diperlukan seperti bambu, kayu, dan tali. Barang-barang pecah belah akan dikeluarkan terlebih dahulu, sementara barang-barang berat diikat ke tiang rumah agar tidak bergeser selama proses pengangkatan.

Pada hari H, seluruh masyarakat, terutama kaum laki-laki, akan berkumpul di bawah rumah. Dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat, mereka akan mengangkat rumah secara serentak dengan teriakan semangat. Sementara para pria bekerja keras, para ibu dan perempuan lainnya sibuk menyiapkan hidangan. 

Makanan ini disiapkan sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih karena proses pemindahan berjalan lancar. Meski hidangan yang disajikan cenderung ringan seperti kolak (bella lawo/utti), semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terpancar dari proses ini sangatlah kental.

Penulis

Related Articles

Back to top button