Mahasiswa KKN Unhas Buat Film Dokumenter Situs Allangkanangnge Wajo

Wamanews.id, 24 Juli 2024 – Empat mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Simpursia, Dusun Calodo, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mengunjungi Yayasan Budaya Wajo (YBW) pada hari Selasa, 23 Juli 2024.
Keempat mahasiswa tersebut, Muh. Kemal, Maharini, Siti Khaeriah, dan Nur Faisyah, memiliki tujuan untuk berkolaborasi dengan YBW dalam rangka pembuatan film dokumenter tentang Situs Allangkanangnge, sebuah situs budaya bersejarah yang terletak di Kecamatan Pammana.
Situs Allangkanangnge merupakan salah satu situs arkeologi penting di Sulawesi Selatan, yang diyakini sebagai pusat Kerajaan Wajo pada abad ke-13 hingga ke-17 Masehi. Situs ini menyimpan banyak peninggalan sejarah, seperti kompleks benteng, makam raja-raja Wajo, dan berbagai artefak lainnya.
Pembuatan film dokumenter ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan memperkenalkan Situs Allangkanangnge kepada masyarakat luas. Film ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam situs tersebut, serta mendorong upaya pelestariannya.
“Kami ingin mengangkat kembali situs Allangkanangnge ini agar dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Muh. Kemal, salah satu mahasiswa KKN Unhas. “Melalui film dokumenter ini, kami ingin menunjukkan bahwa situs ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, dan perlu dilestarikan.”
YBW menyambut baik program KKN mahasiswa Unhas ini dan siap memberikan dukungan penuh. “Kami sangat mengapresiasi semangat para mahasiswa KKN Unhas untuk melestarikan budaya Wajo,” kata Andi Muhammad Arsyad, Ketua YBW. “Kami berharap film dokumenter ini dapat menjadi media edukasi dan promosi yang efektif untuk Situs Allangkanangnge.”
Pembuatan film dokumenter ini masih dalam tahap awal persiapan. Para mahasiswa KKN Unhas akan bekerja sama dengan tim YBW untuk menyusun skenario, melakukan riset, dan pengambilan gambar. Film ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2024.
Upaya pelestarian Situs Allangkanangnge ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain untuk menjaga dan melestarikan situs-situs budaya di wilayahnya masing-masing. Situs budaya merupakan aset penting bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.