Aktifkan notifikasi untuk dapat update setiap hari!

Nasional

Prabowo Siap Bawa 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Termasuk Anak Yatim dan Korban Luka

Wamanews.id, 10 April 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali mencuri perhatian dunia internasional dengan langkah kemanusiaan berani. Dalam pernyataan yang dirilis melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (9/4/2025) dini hari, Prabowo mengumumkan kesiapan Indonesia untuk mengevakuasi hingga 1.000 warga Palestina dari Gaza, termasuk para korban luka-luka, anak-anak yatim, dan mereka yang mengalami trauma akibat konflik berkepanjangan.

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang rangkaian kunjungan luar negeri Prabowo ke lima negara Timur Tengah: Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania. Misi diplomatik ini bertujuan untuk menjalin komunikasi intensif dengan para pemimpin kawasan dalam rangka merealisasikan misi penyelamatan ini.

“Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” ujar Prabowo dalam siaran tersebut.

Prabowo menegaskan bahwa evakuasi ini bukan semata-mata bentuk simpati, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral Indonesia sebagai bangsa besar yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan perdamaian global. Namun, ia juga menekankan bahwa seluruh proses akan dilakukan dengan persetujuan semua pihak yang terlibat dalam krisis di Gaza.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali. Dan pada saat kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal,” jelasnya.

Langkah ini dianggap sebagai bentuk nyata dari komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemanusiaan global, khususnya dalam konflik Palestina-Israel. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan posisi netral sebagai negara nonblok, Indonesia dipandang memiliki kredibilitas tinggi dalam menjembatani kepentingan berbagai pihak yang bertikai.

“Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai,” kata Prabowo. “Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab.”

Tidak hanya menyampaikan niat evakuasi, Prabowo juga mengungkap bahwa komunikasi dengan para pemimpin kawasan telah dilakukan intensif. Bahkan, Indonesia mengaku menerima banyak telepon dan utusan yang menanyakan kesiapan untuk mengambil tindakan nyata di lapangan.

Untuk itu, Prabowo menyatakan telah mengutus Menteri Luar Negeri, Sugiono, untuk menjalin koordinasi lebih lanjut dengan Pemerintah Palestina serta pihak-pihak terkait lainnya guna mematangkan rencana evakuasi ini.

Menurut sumber internal, Indonesia akan memprioritaskan pengungsi dengan kondisi medis serius, anak-anak yatim, dan mereka yang membutuhkan perlindungan psikologis. Proses evakuasi dijadwalkan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan 1.000 orang pada gelombang pertama.

Langkah ini menuai berbagai respons positif dari masyarakat internasional maupun dalam negeri. Banyak pihak menilai ini sebagai gebrakan besar di awal kepemimpinan Prabowo yang menunjukkan bahwa Indonesia siap memainkan peran lebih aktif dalam isu global, khususnya dalam upaya penyelamatan warga sipil yang menjadi korban konflik.

Meski demikian, sejumlah pengamat juga mengingatkan agar pemerintah mempersiapkan fasilitas karantina, pendamping psikologis, serta sistem perlindungan sosial yang kuat untuk mendampingi para pengungsi selama berada di Indonesia.

Evakuasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia bukan hanya negara besar di peta, tetapi juga negara besar dalam aksi nyata kemanusiaan. Dunia kini menanti, apakah rencana ambisius ini benar-benar akan menjadi tonggak sejarah baru peran Indonesia di kancah internasional.

Penulis

Related Articles

Back to top button