Gelar Dialog Kemerdekaan, Kopca Wajo Tekankan Pemuda Perkuat Literasi

Wamanews.id, 21 Agustus 2025 – Komunitas Kopi Baca Wajo (Kopca Wajo) mengelar dialog Kemerdekaan dengan mengusung Tema literasi untuk Indonesia maju, di Warkop Acci Sengkang, Kabupaten Wajo pada Senin, 18/08/2025 sekira 18.30 Wita.
Dialog ini diisi oleh Andi Palawarukka, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), yang juga merupakan penulis buku kalau bodoh jangan jadi bupati, serta Muhammad Mursyidin Arif yang juga pegiat literasi dan pengusaha.
Zainal Bahri Umar Founder Kopca Wajo menjelaskan kegiatan ini merupakan ruang untuk pemuda dan mahasiswa Wajo untuk diskusi dan bertukar gagasan.
“Kopca Wajo mengadakan kegiatan dialog kemerdekaan untuk memberikan ruang diskusi kepada pemuda dan mahasiswa Wajo agar bisa berdiskusi dan bertukar ide gagasan.”
Andi Bau Sunarto Founder arah intelektual, mengatakan kegiatan dialog kemerdekaan ini memperjelas posisi pemuda di Kabupaten Wajo dalam menyambut Indonesia emas.
“Untuk membangun pemimpin masa depan salah satu jembatannya yakni literasi, dan kegiatan ini memperjelas position pemuda Wajo hari ini untuk menyambut Indonesia emas.” Jelas ABN akronim namanya.
ABN mengatakan pentingnya peran literasi untuk menyambut Indonesia maju dan merupakan salah satu aspek terpenting untuk kemajuan Indonesia.
“Harus dipahami bahwa peran literasi sangatlah krusial untuk kemajuan Indonesia, karena di literasi ada memahami informasi, berpikir kritis, dan kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam menghadapi masalah.” Kata Founder Arah Intelektual ini.
Andi Pallawarukka, menjelaskan bahwa pemuda hari ini harus tetap belajar dan berproses, serta kegelisahan akan masa depan dijadikan motivasi untuk bertumbuh lebih baik lagi.
“Gelisah akan masa depan boleh tapi jadikan itu motivasi untuk tetap belajar dan berproses.” Jelas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah ini.
Muhammad Mursyidin Arif, mengatakan literasi harus di mulai sejak usia anak-anak agar saat dewasa terbiasa sudah terbiasa dengan literasi.
“Literasi harus diperkenalkan di mulai sejak dini, dan di sekolah kami itu ada perpustakan anak.” Jelas Kak Din Sapaan karibnya.
Dirinya juga menjelaskan untuk orang tua yang memiliki anak usia 3-5 tahun tidak memperkenalkan smarphone kepada anaknya, karena dapat menjadi indikator menghambat anak dalam berliterasi.
“Untuk anak-anak yang masih TK untuk tidak perkenalkan dengan Handphone karena bisa menghambat untuk berliterasi.” Jelas owner OW Coffee ini.
Plt Dinas Perpustakan dan Kearsipan (Dispersis), Andi Baso Iqbal menjelaskan pemuda Kabupaten Wajo harus semangat, optimis, dan penuh tekad dalam menghidupkan literasi di Kabupaten Wajo.
“Anak muda sekarang harus lebih semangat, optimis dan tekad yang kuat untuk menghidupkan literasi.” Jelas Pung Aso sapaan karibnya.
Zainal juga berharap dengan adanya dialog kemerdekaan ini, agar pemuda di Kabupaten Wajo bisa bersama-sama melakukan pengembangan literasi di Kabupaten Wajo.
“Harapannya kopca Wajo bisa membersamai Para Pemuda Wajo dalam mengembangkan literasi untuk Wajo lebih cerdas dan maju.” Harapnya.
Sekedar diketahui kegiatan tersebut di support oleh Dispersis Kabupaten Wajo, dan Arah Intelektual.







