Gara-Gara Charger HP Meledak, 19 Rumah Ludes Terbakar di Makassar Warga Panik Tak Sempat Selamatkan Barang

Wamanews.id, 21 April 2025 – Kebakaran hebat melanda permukiman padat di belakang Rumah Sakit Universitas Indonesia Timur (RS UIT), Makassar, tepatnya di Jalan Abdul Kadir 2, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Sabtu (19/4/2025) sore. Sebanyak 19 rumah hangus terbakar, dengan 1 rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Peristiwa ini terjadi sekira pukul 15.30 WITA dan berhasil dipadamkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar pada pukul 17.45 WITA. Meski tidak menelan korban jiwa, insiden ini membuat puluhan keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
Menurut laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, kebakaran bermula dari ledakan sebuah charger handphone yang memicu korsleting listrik. Percikan api kemudian menyambar dan dengan cepat membesar, membakar rumah-rumah warga yang berdempetan satu sama lain di area padat penduduk tersebut.
“Diduga kuat penyebab kebakaran adalah charger HP yang meledak dan mengakibatkan korsleting listrik. Ini yang memicu kobaran api menjalar ke rumah lain,” kata salah satu petugas BPBD.
Akses menuju lokasi kejadian menjadi tantangan tersendiri bagi tim pemadam. Titik api berada di dalam lorong sempit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, termasuk mobil Damkar. Petugas terpaksa membawa peralatan secara manual dan memadamkan api dari jarak yang sulit dijangkau.
“Lokasinya sangat sempit, hanya bisa diakses motor. Petugas harus masuk membawa selang dan peralatan ke dalam lorong. Ini memperlambat proses pemadaman,” ujar salah satu warga yang membantu petugas di lokasi.
Kobaran api sempat membuat panik warga sekitar. Banyak yang tak sempat menyelamatkan barang berharga karena api menyebar sangat cepat. Situasi makin genting karena kondisi permukiman yang padat mempercepat merambatnya api dari satu rumah ke rumah lainnya.
Berdasarkan data dari BPBD, total 37 Kepala Keluarga (KK) dengan 159 jiwa terdampak dalam peristiwa ini. Rinciannya terdiri dari 95 orang dewasa, 48 anak-anak, 7 balita, 8 lansia, serta 1 ibu hamil.
Meskipun tidak ada korban jiwa, satu orang dilaporkan harus dilarikan ke rumah sakit akibat tersengat listrik saat mencoba membantu evakuasi. Saat ini, korban tersebut telah mendapat perawatan di RS UIT yang lokasinya tak jauh dari titik kebakaran.
Hingga Minggu pagi (20/4), para korban masih mengungsi di posko darurat yang disiapkan oleh pemerintah setempat dan relawan. Bantuan logistik mulai didistribusikan, namun banyak warga yang masih membutuhkan pakaian, makanan siap saji, dan perlengkapan tidur.
Kepala BPBD Makassar, dalam keterangannya, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko korsleting, khususnya dalam penggunaan peralatan elektronik.
“Jangan tinggalkan charger yang masih tercolok, apalagi jika sudah rusak atau overheat. Ini bisa sangat membahayakan, apalagi di lingkungan padat,” jelasnya.
Pihak kepolisian setempat juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan sisa-sisa perangkat elektronik yang diduga menjadi pemicu kebakaran untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam penggunaan barang-barang elektronik di rumah. Satu kelalaian kecil dapat berakibat besar dan menyengsarakan banyak orang.







